|
Sinopsis Buku: Pernah seorang pemuda mendatangi Rasulullah saw. dengan muka yang menahan malu dan berkata, "Ya Rasulullah, celakalah daku!" "Apa yang telah engkau lakukan?" jawab Rasul. "Dosaku teramat besar, ya Rasul, dan tidak mungkin Allah mengampuniku." "Apakah dosamu lebih luas dari sahara?" "Tidak, ya Rasulullah, bahkan dosaku lebih luas dari itu." "Apakah dosamu setinggi Gunung Uhud?" "Tidak, ya Rasulullah, bahkan dosaku lebih tinggi dari itu!" Apakah dosamu sebesar bumi?" Tidak, ya Rasulullah, bahkan dosaku lebih besar dari itu!" "Apakah dosamu lebih besar daripada langit dan bumi? Ketahuilah, wahai pemuda, sesungguhnya ampunan Allah lebih luas dari semua yang ada, baik di bumi dan di langit."Dalam perjalanan hidup kita, sering kali hawa nafsu menghempaskan kita dari bukit kesucian. Berkali-kali kita mencoba mendaki, namun berkali-kali kita terhempas. Satu-satunya jalan keluar dari lembah kenistaan itu adalah merintih di hadapan Allah dan kembali kepangkuan-Nya.Buku ini memaparkan cara kembali kepangkuan Allah dan meraih ampunan-Nya. Bila Tuhan mengampuni, Dia lebih dari sekadar mengabaikan atau menghapus dosa kita. Dia menerima tobat kita dan datang menolong kita (Q. 3: 31 ). Dia membantu kita memperbaiki kerusakan yang kita timpakan atas diri kita sendiri (Q. 33: 71), dan membimbing kita kepada perbaikan spiritual (Q. 57: 78).Bahkan, tobat dapat mengantar hamba menjadi kekasih Allah. Jika kita berhasil bertobat, berarti Allah telah mencintai kita. " Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri ." (Q. 2: 222). Sebaliknya, jika tidak bertobat, kita termasuk orang yang zalim. " Dan mereka yang tidak bertobat adalah orang yang zalim ." (Q. 49: 11). Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |