|
Sinopsis Buku: Keterlibatan perempuan di ruang publik sering juga dibenturkan dengan tanggung jawabnya di ruang domestik. Stereotype yang ada di masyarakat mengatakan bahwa apabila seorang ibu sibuk di luar rumah, maka anak-anak dan keluarga akan terlantar. Persepsi-persepsi negatif tersebut dijawab dan dibuktikan secara nyata oleh seorang perempuan tangguh politisi PKS bernama Yoyoh Yusroh. “Memisahkan perempuan dari politik sama dengan memisahkan masyarakat dari lingkungannya.” Kalimat itu sering dilontarkan Ibu Yoyoh -demikian kami biasa memanggilnya- dalam berbagai forum untuk menyemangati kaum perempuan agar lebih berinisiatif dalam mengambil peran, khususnya peran politik. Beliau tidak hanya bicara, akan tetapi membuktikan apa yang diucapkannya dengan turut serta menjadi pendiri Partai Keadilan tahun 1998 dan menjadi anggota DPR RI sejak tahun 2003 hingga akhir hayatnya tahun 2011. Tidak hanya di tingkat nasional, beliau juga turut menjadi anggota Internasional Muslim Women Union (IMWU) salah satu lembaga perempuan internasional yang membuatnya memiliki pergaulan luas berskala internasional. Saat banyak orang takut berhadapan dengan tentara Israel, misalnya, beliau bergabung dengan rombongan kemanusiaan Viva Palestina untuk memasuki Jalur Gaza, wilayah yang bertahun-tahun diblokade Israel. Dan di dunia pendidikan, dalam 4 tahun terakhir beliau sangat gigih membangun dan mendirikan sebuah sekolah putri untuk menghafal Al-Qur’an yang diberinya nama Pesantren Ummu Habibah. Dan bagi ibu 13 anak ini, semua aktifitas yang beliau lakukan di luar rumah itu tidak harus membuat keluarganya terlantar. Kekuatan cinta, do’a dan motivasi yang ia berikan sebagai seorang ibu membuat putra-putrinya menjadi anak-anak yang berprestasi. Putra kelimanya hafal Al-Qur’an, putra keduanya kuliah di Bosnia dan putra-putri yang lain memiliki prestasi yang gemilang di bangku sekolah masing-masing. Tanpa banyak bicara, ibu Yoyoh memberikan teladan kepada kita semua bahwa aktifitas publik dan domestik dapat sama-sama berjalan dengan baik ketika kita mampu menjalankannya secara seimbang. ***** Marty Natalegawa,Menlu RI Yoyoh Yusroh adalah sosok yang sangat bersahaja, santun dalam tutur kata, sangat peduli kepada kepentingan bangsa dan negara dalam berbagai interaksi komunikasi di komisi I. Linda Gumelar,Meneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Bu Yoyoh ini adalah orang yang sangat konsisten, berfikiran bersih, tidak pernah berfikiran jelek terhadap orang lain.....Kita terus melihat bagaimana konsitensi beliau terhadap tugas-tugasnya. Juga sebagai ibu dan pendamping suaminya. Semua peran itu bisa dilakukan dengan baik oleh beliau. Dan beliau juga mempunyai jejaring yang sangat kuat dengan wanita-wanita yang bergerak di masalah pemberdayaan perempuan. Jadi sungguh, kita merasa kehilangan. Sebab beliau adalah salah satu tokoh yang luar biasa. Lily Chadidjah Wahid,Komisi I DPR RI - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Sejak berteman dengan beliau, saya jadi punya teman bicara tentang Al-Qur’an. Kalau mencari teman yang bisa diajak berbicara masalah duniawi di DPR memang banyak. Tapi, kalau bicara dari hati ke hati, mengkaji keindahan Al-Qur’an dan manfaat apa yang kita bisa peroleh dari suatu ayat Allah swt, hanya beliau yang bisa. Makanya, tiap mengenang beliau, saya jadi kangen. Tapi, saya yakin belaiu ahlul jannah. Kezuhudan dan perilaku hidupnya tidak pernah lepas dari ayat Al-Qur’an Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |