|
Sinopsis Buku: Buku ini adalah liputan aneka warna 500 tahun wilayah Indonesia Timur yang unik dan kaya secara ilmiah namun jelas-jelas terasing. Memuat catatan 28 orang dengan beragam latarbelakang dan dari berbagai belahan dunia yang tertarik, jatuh cinta hingga tersasar ke sana sejak abad ke-16 sampai ke-21.
Nama-nama seperti Pulau Komodo, Raja Ampat, Lombok, Seram, Banda, Flores atau Laut Sawu, Arafuru, Puncak Jaya, Tana Toraja, Minahasa, Kerajaan Ternate-Tidore, Kota Makassar, Ambon termasuk perairan utara Australia punya budaya unik, sejarah memikat dan wilayah geografis yang beragam. Sejak rute ke Pulau Rempah ditemukan pada 1513, para petualang Eropa telah merekam perjalanan mereka. Namun romantisme seputar Kepulauan Rempah bukan motivasi yang melulu mendorong orang-orang mengunjungi Indonesia Timur. Mereka menembus hutan lebat atau laut berombak ganas agar sampai ke pulau-pulaunya yang menyebar dan terpencil juga untuk menjelajah, melakukan penemuan ilmiah, berperang, mencari bantuan, memperoleh keuntungan dari perdagangan atau sekadar bertamasya. Rupa-rupa buah pertemuan mereka dengan dunia Indonesia Timur itulah yang oleh sejarawan George Miller dituang ke dalam buku ini. Kisah-kisah itu hadir dalam berbagai gaya serta merefleksikan beraneka motif juga reaksi dari para penjelajah yang terdiri atas pedagang rempah Eropa abad ke-16 hingga jurnalis Australia yang mengunjungi Timor Timur pada 1990 dan dipikat oleh bahaya di pedalaman pulau yang rumit. Kesan para petualang itu bisa jadi telah berubah lantaran perjalanan waktu, tapi mengingat Indonesia Timur yang terus dibiarkan dalam keterpencilan dan ketertinggalan sesungguhnya masih jauh lebih banyak persamaannya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |