|
Sinopsis Buku: Buku ini menguak peran historis Gerakan Teosofi di Indonesia. Di balik tuduhan Gerakan Teosofi adalah bagian dari konspirasi Yahudi, dihubungkan dengan isu-isu aktual termasuk isu neolib, ternyata Teosofi memberikan nuansa bagi cikal bakal sejarah pluralisme di Indonesia, yakni dengan mengikutsertakan semua unsur (Pribumi, Eurasia, Belanda totok dan Cina). Lebih jauh lagi, Gerakan Teosofi berkontribusi dalam penciptaan nasionalisme dan kemunculan elite modern Indonesia lantaran persentuhannya dengan gerakan pendidikan, gerakan politik dan gerakan wanita.
Tokoh-tokoh pergerakan Indonesia seperti Tjipto Mangoenkoesoemo, Mohammad Yamin, Agus Salim dan Mohammad Tabrani adalah anggota Teosofi di Indonesia. Banyak tokoh dalam BPUPKI yang pada 1945 menulis konstitusi IndoneĀsia memiliki hubungan erat dengan Teosofi, seperti Sukarno, Ki Hadjar Dewantara, Radjiman Wedyodiningrat dan malah Supomo yang begitu berperan dalam paham negara integralistik. Bukan itu saja, Muso yang sohor sebagai pentolan PKI merupakan murid favorit tokoh penting Hinloopen Labberton di sekolah Teosofi. Iskandar P. Nugraha dengan bukunya ini di tengah studi sejarah Indonesia yang dapat dikatakan masih belum demikian berkembang telah menyumbangkan pemikiran berarti seputar sejarah nasionalisme dan kemunculan elite modern Indonesia yang memerlukan banyak revisi maupun perbaikan. Bahan-bahan yang digunakannya sangat luas dan beragam, demikian juga bahan-bahan pustaka terpilih yang digunakannya sangat mengesankan. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |