|
Sinopsis Buku: Bagaimana sejatinya ekonomi Indonesia dibangun sedari mula? Mohammad Hatta (1902–1980), Soemitro Djojohadikoesoemo (1917–2001), dan Sjafruddin Prawiranegara (1911-1989)—adalah tiga tokoh besar yang berada dibalik rancangbangun ekonomi Indonesia itu, dengan ketekunan kerja luarbiasa. Koperasi rakyat; industrialisasi; dan ekonomi berbasis liberalistik, adalah buktinya. Sjafruddin yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia, berjasa meletakkan dasar-dasar kebijakan moneter Bank Indonesia yang masih menjadi pedoman hingga sekarang. Dari beliau pula lahir program kredit kecil bagi pelaku ekonomi rakyat dengan skema KIK/KMP (Kredit Investasi Kecil/Kredit Modal Permanen) di masa awal Orde Baru. Bahkan jauh sebelum bank syariah menjamur seperti sekarang ini, Sjafruddin telah lebih dulu mengembangkan sistem ekonomi Islam yang dengan berani mengatakan bahwa, bunga bank yang rendah bukan termasuk riba. Karena tidak menarik keuntungan dari perdagangan yang bersifat menipu, memeras, dan memanfaatkan kelemahan pihak lain untuk mengeruk keuntungan tinggi demi kepentingan pribadi. Langkah maju dan berani yang telah melampaui zamannya. Hanya saja, apakah langkah-langkah futuristik hasil kontemplasi Sjafruddin itu masih relevan hingga sekarang? Buku ini membuka jalan untuk menjawabnya. “Pembangunan sumberdaya manusia menurut Sjafruddin adalah, pembangunan kualitas manusia Indonesia, bukan pembangunan berdasar kapital.’” –Prof. Dr. Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia “Sjafruddin meletakkan fondasi kemandirian Bank Sentral agar bisa otonom melaksanakan tugas serta tidak terganggu kekuatan politik dan tidak membahayakan sirkulasi keuangan—konsep ekonomi yang kemudian popular dan merupakan praktik terbaik di dunia, 20 tahun kemudian.” –Dr. Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |