CATEGORY

Sepanjang perjalanan Asad Al-Sahba hanya memikirkan perang, tidak yang lain.Dia tak ingin terus hanyut dalam cinta, dan satu-satunya pilihan adalah melupakan Malla. Tujuan yang lebih mulia telah menantinya, bergabung menjadi sukarelawan Arab untuk membebaskan derita Palestina.

Kisah Asad dan Malla di atas seakan mewakili kehidupan bangsa Arab yang terburai ketika Palestina menghadapi serbuan Zionis Israel. Palestina yang dikenal sebagai negeri para Nabi, perlahan-lahan menjadi sebuah tempat paling kejam yang bersimbah darah. Dalam situasi tak menentu itu, berbagai sifat manusia pun terungkap: cinta, keberanian, pengorbanan, maupun pengkhianatan, kepengecutan, dan kemunafikan,

Melukiskan dengan amat jeli situasi Palestina saat pecahnya perang Arab-Israel 1948, Yahya Yakhlif menyajikan sebuah novel liris nan indah lewat penuturan seorang tentara sukarelawan Arab, Abd Al-Rahman. Dengan menghadirkan silih berganti berbagai tokoh, buku ini menyajikan secara utuh dunia batin sebuah bangsa yang berada di ambang katastrofe dahsyat: jutaan manusia terusir dari tanah airnya, anak-anak kehilangan masa depan, ratusan ribu jiwa musnah, dan hancurnya martabat sebuah bangsa. Akankah purnama harapan bersinar di tanah Palestina?

"Potret nyata Palestina pertengahan abad ke-20."
-Publishers Weekly


"Novel indah, menyayat, dengan detail cerita yang kokoh, dijalin melalui konstruksi penyampaian yang sempurna...."
-Kirkus Review