|
Sinopsis Buku: Atmosfer kebebasan yang tumbuh pesat di Era Reformasi dewasa ini tak selalu berbuah manis. Banyak yang ternyata menjadi "korban". Presiden Susilo Bambang Yudho-yono, Presiden RI pertama yang dua kali terpilih secara demokra-tis, mungkin yang paling terkena dampak pahit dari ekspresi kebebasan yang membara itu. Bagi SBY, sepertinya tiada hari tanpa kritik, pemberitaan negatif, bahkan fitnah dan serangan-serangan yang bersifat pribadi. Sebagai Presiden yang memimpin di era transisi dan era politik gaduh ini, tentu tak sedikit pula permasalahan dan tantangan yang dihadapinya. Di penghujung masa kepresidenannya, SBY menulis sendiri pengalaman dan suka-dukanya selama memimpin negeri ini. Ia juga ingin berbagi dengan para pemimpin masa depan dan para pencinta demokrasi tentang pengalamannya menjalankan roda pemerintahan dan sekaligus mengikuti dua kali Pemilihan Presiden, sebagai sebuah pembelajaran. Pandangan dan pemikiran-pemikiran SBY untuk Indonesia yang lebih baik di masa depan juga disampaikan secara terbuka dan jujur, sebagai refleksi dari penugasan dan pengabdiannya selama lebih dari sembilan tahun ini. Diharapkan, buku yang ditulis dengan bahasa yang ringan dan penuh cerita ini bisa membuka mata dan hati rakyat Indonesia tentang pikiran, karakter, dan tindakan Presiden SBY, serta apa saja yang telah dilakukan dan dihasilkan oleh pemerintahan yang dipimpinnya. Memang, seperti yang diakui SBY sendiri, segalanya tak selalu mudah dan indah. Masih banyak kekurangan dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Tetapi, SBY optimistis, bahwa dengan kebersamaan dan kerja keras, di abad ke-21 ini Indonesia akan menjadi bangsa yang rnaju dan sejahtera. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |