|
Sinopsis Buku: Sederhana tetapi mengena. Begitulah aroma keunikan dialog dan perumpamaan dalam buku ini. Semua jawaban Syekh ‘Abd al-Qâdir al-Jaylânî terasa khas sufistik, meskipun pertanyaannya mungkin bernuansa fikih, seperti soal nikah dan sebagainya. Yang menarik, bobot pertanyaan yang dikemukakan beragam sesuai dengan tingkat keilmuan dan maqam murid-muridnya. Kita bisa menikmati bagaimana seorang alim-zahid—yang disebut-sebut sebagai sulthân al-awliyâ' (penghulu para wali)—ini memberi jawaban atas aneka pertanyaan yang dilontarkan orang awam maupun orang yang telah mencapai makrifat. Selain itu, kita disuguhi perumpamaan yang menyentuh. Mengikuti gaya bahasa Quran dan hadis, perumpamaan (matsal) memang dimaksudkan agar sebuah pesan meresap kuat dalam benak dan hati pembaca. Resensi Buku:
Advertisement |