|
Sinopsis Buku: Setiap sore, aku selalu menunggu di gerbang sekolah tempatmu bekerja. Aku tahu persis setiap cacat dan goresan di gerbang itu. Kau bergegas menghampiriku seolah seharian itu hanya akulah yang kau tunggu. Setiap sore, aku selalu memintamu untuk menikahiku, dan setiap sore pula kau selalu berhasil mengalihkan pembicaraan. Ingatkah kau? Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan, sampai suatu hari akhirnya kau berkata, Ya.Saat itu salju turun, dan kakiku mati rasa karena beku.tapi aku pulang ke rumah dengan sayap di punggung! Namun ingatkah bagaimana kau meninggalkanku? Hari itu langit di atasku runtuh. Betapa nyata perihnya cinta, yang selama ini hanya kutahu dari buku-buku.
Mereka bilang kalau cinta yang tersisa itu akan terus membayangi kita sampai akhir hayat. Agaknya itulah yang terjadi pada Jamshid. Pertemuannya secara kebetulan dengan Shakhnuz, mantan kekasihnya, membuat Jamshid menyadari bahwa api cinta masih membara dalam hatinya. Padahal masing-masing dari mreka berdua kini sudah tak sendiri lagi.Sontak bayang-bayang masa lalu merayapi benak Jamshid; kisah cinta, kemesraan, sampai pada putusnya hubungan mereka. sudah bertahun-tahun, namun semuanya masih tampak jelas bagi Jamshid, seperti baru terjadi kemarin saja. Jamshid dapat merasakan bahwa Shakhnuz tidak bahagia bersama pasangannya kini. Ia masih tetap cantikkecantikan yang sama yang dulu pernah mewarnai hari-hari Jamshid. Namun kini keceriaan dan gairah hidup telah minggat dari wajahnya. Ia menatap Jamshidtatapan mata penuh harap dari dua bola mata yang dulu begitu penuh gairah sehingga mampu menarik keluar jiwa-jiwa para pria yang memandangnya. Ya, Jamshid tahu bahwa mantan kekasihnya itu tidak bahagiatidak bahagia sama sekali. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |