|
Sinopsis Buku: Menjadi seorang legislator tidaklah mudah, sebagaimana dibayangkan oleh sebagian kalangan. Diperlukan keahlian dalam memaksimalkan komunikasi politik dengan konstituen, sehingga visi dan misi politiknya dapat ditangkap dengan baik. Belum lagi, dalam sistem proporsional terbuka yang ditandai dengan kemenangan bagi pemilik suara terbanyak, seorang legislator harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal. Konsekuensinya, yang mengemuka adalah politik transaksional dan ideologi politik semakin memudar. Buku ini menjelaskan secara panjang lebar tentang latar belakang, konsep diri, dan motivasi legislator, termasuk bagaimana seorang legislator memaknai konstituennya. Selain itu, buku ini juga menjelaskan komunikasi politik, yang terdiri dari pembahasan tentang komponen komunikasi politik dan strategi komunikasi politik. Pembaca juga disajikan tentang hambatan, peluang, dan keunikan komunikasi politik. Buku ini layak dibaca oleh siapa pun yang ingin menjadi legislator dan mereka yang tertarik untuk menekuni komunikasi politik. Buku ini mengisahkan fakta yang menarik perihal demokratisasi yang sedang berlangsung di negeri ini, termasuk dinamika dan problematikanya. *** Catatan penting dalam buku ini, yaitu mahalnya biaya politik. Ini membuktikan, komunikasi politik membutuhkan uang yang besar, bukannya gagasan yang cerdas dan pribadi yang berintegritas. Akibatnya, partai sulit terbebas dari korupsi. Makanya, sangat penting dicarikan solusi sumber dana parpol agar akuntabel dan parpol tidak menjadi mesin korupsi. - Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |