|
Sinopsis Buku: Buku ini merupakan kumpulan wawancara radio dengan tokoh-tokoh masyarakat tentang pergulatan iman yang pernah mereka jalani seperti Munir, Ahmad “Dewa” Dhani, Dee Lestari, Ayu Utami, Garin Nugroho, Faisal Basri, Arief Budiman dll. Beberapa kutipannya:
… Dalam konteks ini, ketika saya berani salat maka konsekuensinya saya harus berani memihak yang miskin… Jadi, bagi saya, tidak ada alasan umat Islam untuk tidak berpihak pada yang tertindas. Itu menjadi pilihan dan keyakinan saya. Membangun masyarakat yang adil juga termasuk perjuangan membela agama. Masyarakat yang adil tidak mesti menuntut semua orang menjadi Islam, tapi bagaimana cita Islam tentang keadilan dapat hidup dalam masyarakat. (Munir, SH) Saya lebih memahami Islam sebagai way of life. Saya sangat yakin bahwa hablun min Allâh itu bersifat sangat pribadi dan tidak perlu ditunjukkan, dan tidak perlu atribut-atribut… Yang justru harus lebih ditunjukkan adalah hablun minan nâs… Jadi, lebih pada bagaimana kita menunjukkan Islam sebagai etika; cara berdagang dan cara berkawan, misalnya. Itu yang harus kita syiarkan. (Ahmad “Dewa” Dhani) Mungkin, saya sudah tidak tertarik lagi ketika melihat suatu agama dengan aturan-aturan fisiknya saja… Saya juga sudah menganggap segala hal adalah ritual, segala hal adalah ibadah. Saya menganggap semua hidup saya adalah ibadah, termasuk menulis Supernova… Bagi saya, itu adalah suatu kebutuhan. Menulis bagi saya adalah kegiatan yang sangat ritualistik. Ketenangan yang saya dapatkan darinya tidak bisa saya bandingkan dengan apa pun. (Dee Lestari) Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |