|
Sinopsis Buku: Islam adalah bersaksi pada keesaan Allah SWT dan yakin pada risalah Rasul-Nya, sedangkan iman adalah cahaya hidayah yang muncul dalam hati. Seorang yang beriman (Mukmin) adalah ia yang telah mampu menghadirkan Al Haqq (Allah SWT) dalam hatinya.
Namun bagaimana bisa seseorang menghadirkan Al Haqq dan memunculkan cahaya hidayah dalam hatinya, jika hatinya, dirinya, serta seluruh keberadaannya masih dikuasai oleh hawa nafsu? Hawa nafsu memang bukan untuk dihancurkan, tapi ia harus dikendalikan, agar kita bisa hidup tenang di dunia ini dan selamat di akhirat kelak. Sebab bila hawa nafsu dibiarkan liar tak terkendali, niscaya kita akan susah, resah, dan gelisah karenanya. Misalnya, walaupun kita telah hidup berkecukupan, namun tetap saja kita iri melihat tetangga kita yang lebih dari kita. Sebagaimana dikatakan, �Sekiranya anak-cucu Adam mempunyai dua lembah emas, niscaya dia masih berhasrat pada lembah yang ketiga.� Belum lagi sifat pemarah, prasangka buruk, kikir, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan hidup kita tidak tenang dan membuat �posisi� kita di akhirat terancam. Buku ini menjelaskan hal ihwal terapi mengendalikan hawa nafsu. Buku ini mengungkapkan solusi ampuh dalam menjinakkan hawa nafsu, agar kita dapat memanfaatkannya sebagai sarana mendekatkan diri kepada-Nya, bukan malah terjerumus ke lembah dosa karenanya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |