|
Sinopsis Buku: �Gue yakin buku ini bakal menghasilkan kutukan bagi yang baca buat menunggu buku selanjutnya yang ditulis Michan. Why? Buku ini kalo menurut gue bisa mendeskripsikan situasi yang ada di dalam cerita, yang buat gue/pembaca seakan-akan ada di dalam situasi yang coba diceritakan Michan. Kebayangkan gue/lo cuman baca, tapi juga ikut merasakan senang, sedih, kecewa, takut, males, dan BT-nya Michan. Tapi satu hal, gue nggak mau ikut ngerasain waktu Michan ketimpuk sendal jepit. Hehe.. So, selamat ya dan sukses. Ditunggu buku selanjutnya (mungkin kutukan bakiak, sendal gunung, atau sendal sepatu)�
�Ikang SULUNG � API4 (entertainer) �Lugu, lucu, sekaligus �berbahaya�, telah hadir cewek nekad yang bangga mengaku gila, kenekatan Michan menelanjangi dirinya, berhasil meyakinkan kita, bahwa hidup ini sexy banget, tanpa perlu pamer aurat. Yakin buku ini akan menginspirasi banyak orang untuk menulis.� �Komunitas Lalang Indonesia �99,9 persen saya yakin ini asli tulisan Michan. Suara anak remaja muda kelana yang ingin dan perlu dibaca supaya kamu tahu apa maunya apa indahnya.� �Pidi Baiq (majikan The Panas Dalam dan Penulis �Drunken Monster�) �Michan, sering banget kecolongan!! Haha... Akhirnya terwujud juga bikin bukunya ya, Neng. Ternyata kesuksesan harus dibayar mahal dengan matinya si Tora.� �Lenluph, mahasiswi UNPAD pecinta buku Manis. Energik. Lucu. Slalu bikin orang seneng. Banyak khayalan jadi nyata. Gimana engga? Smua kehebohannya, keseruannya, seperti pelangi. Percaya deh! Buku ini mengutuk! �Lulu, make up artist ANTV "Jaman ini, jarang orang berfikir sederhana. Apalagi menceritakan hal-hal sederhana. Tulisan Michan ini justru menjawab suatu yang 'jarang' itu. Ketika orang menulis dengan tema-tema yang heboh, justru Michan menceritakan hal-hal sepele di sekitarnya. Tentang sendal jepitnya, jerawatnya, dan hal-hal lain yang kadang 'lepas' dari pengamatan kita." �Aman Sughandi (Film Producer) Resensi Buku:
Membuat pipi dan perut keram! oleh: Denis Awalnya saya sangat tidak tertarik dengan buku ini, namun pemikiran saya berubah ketika saya membaca halaman pertama pengantar isi buku. Saya pikir Michan bisa menceritakan dengan gayanya tanpa harus terpatok dengan apa yang disebut patron-patron menulis. Begitu lancar ia bertutur. Meski jangan ada yang mengharapakan mendapatkan sesuatu yang berat dan berbobot dalam tulisan-tulisannya di buku ini. Karena, dia hanya menulis hal-hal yang dekat dengan kehidupannya yang memang sering kali kita abaikan dan tak pernah menganggap itu adalah sesuatu. Saya cukup salut dengan Michan, karena mampu meng-capture apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan. Buku ini ternyata ada 'sesuatu' dan itu bisa ditemukan setelah selesai membaca seluruh potongan-potongan ceritanya. Sungguh ini diperlukan untuk mereka yang pikirannya rumit, complicated, dan selalu mengandalkan pemikiran berat untuk menyelesaikan masalah. Bacaan ini tidak buruk, malah justru bisa menyihir dan mengutuk yang baca untuk ketagihan. Well, pendapat orang itu berbeda-beda. Tapi itulah pendapat saya. resensi oleh: Glanovix Adryzeb Z Judul : KUTU KUPRET SENDAL JEPRET Berani Buang, Berani Sial Pengarang : Michan Penerbit : Gradien Mediatama Tebal Buku : 228 halaman Cetakan ke- : 1, 2008 Buku ini menceritakan pengalaman pribadi Michan. Terdiri dari berbagai cerita yang patut untuk diketahui. Michan menceritakan hal-hal sepele yang terjadi di sekitarnya. Tentang jerawat, pengalaman di angkot, hidung meler, dan sandal jepitnya yang akhirnya dipilih menjadi judul buku yang lucu ini. Kalau ditanya soal jerawat, biasanya yang kita pikirkan adalah merek obat jerawat yang rajin keluar di elevisi. Eh, Michan justru mengingatkan kita dengan kesaktian bawang putih yang sudah lama kita lupakan. Michan menceritakan pengalamannya ketika lagi asyik nongkrong di pinggir rawa. Yang mulanya niat baik dan tulus dari hati yang terdalam, eh gak taunya jadi ketiban sial. Berawal waktu lagi melihat-lihat rawa , ada kura-kura yang berenang di tempat. Tepatnya di balik semak agak rimba. Michan memperhatikan dengan seksama dan tempo sesingkat-sinkatnya. Karena rasa hati Michan terlalu mulia ingin menolong kura-kura ta berdosa agar tidak capek-capek jalan di tempat terus. Maka Michan pun nyemplung dan nyelidikin apa yang membuat kura-kura itu tersangkut. Pas diperiksa, kura_kura itu gak bias buka sandal yang ngiket di badannya. Dengan gagah perkasa dan tanpa piker panjang Michan langsung melepas sandal tersebut. Lalu dengan kesalnya melempar sandal jepit sialan itu kea rah yang tidak berordinat. Michan kembali duduk ke tempat tongkrongan awal. Lalu tiba-tiba tu sandal balik lagi dengan kecepatan tinggi langsung nempel di pipinya Michan. Seketika badan Michan mendapat warna baru dari Lumpur yang dibawa oleh sandal tai. Sialaaan! Michan langsung komat kamit ngucapin mantra-mantra kesal ke sandal tadi. Michan sibuk celingak celinguk liat ke sekeliling. Tapi tak ada tanda-tanda adanya tersangka yang bias bertanggung-jawab. Suara-suara mencurigakan juga tidak ada. Berarti�. Jangan-jangan� � Kutukan sandal jepit berjampi Kutu Kupret Sendal Jepret�. Buku ini sangat menghibur pembaca dengan berbagai cerita yang lucu, kocak dan bikin cacing dalam perut ikutan ketawa. Banyak pengalaman-pengalaman lucu Michan yang konyol, lucu, gila, dan sering banget kecolongan. Buku ini dari awal sudah menampakkan kelucuannya, contohnya saj dalam perkenalan penulis. Michan langsung menjelaskan dirinya secara mendetail dan dengan jelas mengatakan bahwa ia bukan saudara sinchan dan bukan pula pasangan Maya. Dalam beberapa bagian ceritanya, buku ini banyak menggunakan bahasa-bahasa gaul masa kini. Sehingga untuk mencerna buku ini dibutuhkan satu buku lagi, yaitu kamus bahasa gaul. Cerita yang disampaikan Michan ini samgat cocok dibaca oleh orang yang lagi stress, pusing, bete dan suntuk agar bias kembali fresh. Banyak cerita-ceritanya yang bakalan mebuat cacing dalam perut ikutan ketawa. Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |