|
Sinopsis Buku: Sejak awal masuknya Kekristenan, orang Batak tak henti bertanya: Sejauh mana nilai kekristenan – baik Protestan maupun Katolik – dilihat dari sudut pandang Batak sendiri. Apakah seorang Batak yang ikhlas menolak pengalaman agamanya sendiri atau ia harus memperdalamnya sambil menganut kekristenan? Bagaimana pengalaman Batak mengenai Allah? Manakah hakekat agama mereka, dan bagaimana agama ini diwujudkan? Sejauh manakah pengalaman-pengalaman Batak mengenai Allah dan pemahamannya mengenai Allah berpadanan dengan kekristenan? Apakah hal-hal itu merupakan rintangan untuk disingkirkan, atau dapat dikembangkan, diperdalam dan dimurnikan? Apakah pertobatan kepada kekristenan berarti mengingkari pengalaman-pengalaman agama mereka untuk menganut kekristenan? Atau, apakah kekristenan dapat diterima sebagai penggenapan aspirasi-aspirasi keagamaan mereka? Inilah pertanyaan-pertanyaan mendasar dalam buku ini. Batak Toba secara tertapis telah menerima beberapa pengaruh dari luar masuk ke dalam agama mereka seukur dengan mentalitas konservatif dan semangat kebebasannya. Ciri pegunungan bersama sikap curiga terhadap pendatang luar telah mendorong Batak-Toba mengembangkan pengaruh-pengaruh luar menjadi totalitas menyeluruh agama mereka. Agama mereka secara relatif cukup teratur dan sistematis. Terintegrasi dalam adat, agama bersambung rapi dengan hidup harian. Membaca buku ini bagaikan masuk ke dunia Batak dengan segala kekayaannya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |