|
Sinopsis Buku: Di tengah serba karut-marut bangsa Indonesia yang tidak sejahtera, krisis kebangsaan, meningkatnya radikalisme agama, korupsi para elite politik dan pejabat birokrasi, ketidakpedulian negara terhadap warga, perusakan situs bersejarah, penggusuran warga demi proyek pembangunan, serta bentuk-bentuk dehumanisme yang lain, masih relevankah penziarahan panjang humanisme Mangunwijaya bagi generasi masa kini?
Romo Mangun adalah seorang penziarah humanisme. Humanisme menuntut pembaruan hidup dan terlebih sikap yang terus-menerus mau menjadi manusiawi dan menghargai kemanusiaan. Dalam konteks manusia Indonesia, humanisme merupakan sebuah penziarahan panjang yang harus dicapai, khususnya semenjak pemerintahan Orde Baru mengadopsi model pendidikan fasisme, yang de facto masih dilakukan sampai kini oleh pemerintahan reformasi yang sebenarnya telah menumbangkan Orde Baru. Buku ini selain merupakan himpunan makalah Forum Mangunwijaya yang diselenggarakan Harian Kompas dan Dinamika Edukasi Dasar, juga sumbangan tulisan dari para sahabat dan pemerhati gagasan-gagasan humanisme Mangunwijaya yang berisi foto-foto, desain gambar, serta kegiatan Mangunwijaya pada bidang sosial lainnya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |