|
Sinopsis Buku: "…Gagasan cerita dalam novel ini menarik untuk dijelajahi." - Candra Malik, sufi dan budayawan, penulis buku “Makrifat Cinta”. *** Umar yang tergolong masih awam, bermimpi bertemu Rasulullah yang memberinya pedang. Ia tentu tidak tahu apa takwil mimpinya, selain hanya bercerita kepada Syam, pemilik bengkel yang taat dan bijaksana. Dan, Syam akhirnya mengatakan padanya bahwa pedang adalah simbol jihad, sedangkan jihad terbesar adalah jihad melawan dan memerangi hawa nafsu. Namun, di waktu yang lain, saat mimpi tersebut terulang lagi, Umar bertanya pada seorang yang selalu menasihatinya tentang “kebenaran”; seorang jamaah Laskar Pedang yang bernama Wahidin. Dan, apa jawabannya: pedang adalah simbol perang, jihad, dan siap syahid. Nah, dari sinilah kisah mengetarkan petualangan Umar dimulai. Dari seorang pekerja bengkel biasa hingga menjadi buron teroris kepolisian atas tuduhan pengeboman di beberapa tempat. Sebuah suguhan yang betul-betul layak Anda simak! *** "…Novel ini bagus. Selain penggunaan gaya bahasa yang lugas, novel ini juga sarat dengan pengetahuan, khususnya pengetahuan tentang agama, menjadikannya terasa lebih hidup dan nyata." - Ana Widianti, M.Hum., dosen dan kritikus sastra. “…Tidak terkesan menggurui, namun lebih pada bersifat ideologis. Penggambaran tokoh-tokoh dalam cerita juga cukup jeli sehingga semua tokoh benar-benar berkontribusi dan berguna dalam menggulirkan cerita.” - M. Najib Al-Adib, M.Ed., Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Sains al-Qur’an Wonosobo. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |