|
Sinopsis Buku: Dari bilik kontemplasinya, penulis menceritakan bagaimana dia mengatasi kekecewaannya ketika dia merasa bahwa proses penggantian direksi PLN dilakukan tanpa mengikuti etika yang pantas atau ethical governance sebagaimana lazimnya tata krama perusahaan yang berbudaya. Berbagai kekecewaan penulis ditulis dalam rangkaian artikel: selamat tinggal proffesionalisme, ironi sebuah loyalitas, dan dilemma inefisiensi PLN. Selanjutnya penulis menuliskan berbagai perilaku kepemimpinan yang melenceng dari etika dalam analogi bergaya satire seperti pada: bogus, karbit, afdruk kilat, angke talua, dan telur kacingcalang. Penulis juga menceritakan pengalaman nya menerapkan perilaku kepemimpinan yang didasari suara hati nurani dan spiritual misalnya pada individualized consideration-minangkabau perspective, tangan Tuhan, perjanjian dengan Tuhan. Kegalauan penulis terlihat mencair bila membaca kisah-kisah inspiratif masa muda dan pendekatannya dengan Tuhan seperti pada Balebat ti Beulah wetan, pasar babatan, supriadi diantara Sudomo dan Imaduddin, Beberapa artikel mengenai manajemen popular lainnya juga ditambahkan pada kolom "dari ranah teori" Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |