|
Sinopsis Buku:
Walaupun begitu, buku ini bukanlah buku politik. Juga bukan buku matematik. Apalagi buku klenik. Buku ini lebih pas disebut buku cerita asyik dengan sedikit bumbu kritik yang disampaikan dengan cara unik dan menggelitik atas perilaku para politisi dan partai politik, yang kelewat asyik goyang itik, sehingga akhirnya lupa mengurus wong cilik. Hik..hik..hik. Para elit mengira wong cilik belum cerdas. Padahal? Dengarlah percakapan ini: Kampret: Gus, reformasi itu artinya apa sih? Gue: Beda-beda, tergantung orangnya. Kampret: Kalo bagi seorang mahasiswa? Gue: Bagi mahasiswa, Reformasi adalah Refot Sama Aksi. Kampret: Kalo bagi seorang ibu rumah tangga? Gue: Bagi ibu-ibu, Reformasi adalah Refot Makan Nasi. Kampret: Kalo bagi seorang preman? Gue: Bagi preman, Reformasi adalah Refot Maling Terasi. Kampret: Nah, kalo arti reformasi menurut politisi, Gus? Gue: Refot Maling Kursi. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |