|
Sinopsis Buku: Hati orang saleh begitu lembut, sensitif, mudah menerima cahaya petunjuk Tuhan. Hati seorang pendosa menjadi gelap, tertutupi, berkarat, keras,
dan karenanya tidak dapat ditembus cahaya petunjuk. (HR Ibn Majah dan at-Tirmidzi) Buku ini hadir mengingatkan kita: jangan salahkan siapa-siapa! Sebaiknya kita tengok hari-hari yang telah kita lewati. Sebab, kondisi kita saat ini sejatinya buah dari rentetan perbuatan kita di masa lalu. Musibah yang menimpa kalian adalah akibat perbuatan kalian. Dan Allah memaafkan sebagian besar darinya (al-Sy�r�: 30). Bila rezeki kita kini terpuruk, jangan dulu berprasangka buruk, tapi siapa tahu masa lalu kita memang berlumur amal buruk. Rasulullah saw. ber-sabda, "Takutilah dosa, karena dosa itu akan menghancurkan kebaikan. Ada dosa yang menyebabkan rezeki tertahan, walaupun sudah dipersiapkan kepadanya." Dari segi bahasa saja, kata dosa itu menyiratkan akibat atau balasan. Dari 17 kata untuk menyebut dosa dalam Quran, sebut empat saja sebagai contoh: dzanb (disebut 35 kali) berarti akibat kesalahan kita; itsm (48 kali) bermakna kealpaan atau tidak mendapat pahala; sayyi'ah (165 kali) artinya perbuatan jelek yang menyebabkan kesedihan; rijs (10 kali) berarti kotor, baik jasmani maupun ruhani. Jadi, dosa apa pun akan berakibat buruk pada kehidupan kita. Akibat buruk itu banyak sekali. Setelah menggugah kita agar segera keluar dari kubangan maksiat, Syekh Ibn Qayyim memperkenalkan kepada kita Tuhan yang ampunan dan kasih-Nya sung-guh tak terhingga. Jika kita bertobat, Allah berjanji akan menghapus semua akibat buruk dosa kita. Bukan itu saja. Dia juga akan mengganti seluruh keburuk-an kita dengan kebaikan. Dia akan menggantikan ketakutan dengan rasa damai, kefakiran dengan kecukupan, kebodohan dengan pengetahuan, kesesatan de-ngan petunjuk � kecuali orang yang bertobat dan beramal saleh, maka mereka akan Allah gantikan keburukannya dengan kebaikan. Adalah Allah Maha Peng-ampun dan Maha Penyayang (al-Furq�n: 70). Bahkan, tobat akan mengantarkan hamba menjadi kekasih Allah. Jika kita ber-hasil bertobat berarti Allah telah mencintai kita. Sungguh Allah mencintai orang bertobat dan menyucikan diri (al-Baqarah: 222). Inilah kado terindah dari ulama klasik yang ingin mengantar kita dari gelimang dosa menuju gemilang cinta. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |