|
Resensi Buku:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() oleh: Nouvel Raka Melihat buku ini dikategorikan dalam fiksi>horror, saya agak tersenyum. Mengapa? Benar memang buku ini memuat sebuah cerita fiksi. Tapi horor? No, absolutely not. Ini adalah buku fiksi tentang matematika. Ya, tentang seluk beluk matematika, yang kata sebagian orang merupakan pelajaran yang menyebalkan. Hans ingin mengajak anak-anak di seluruh dunia yang tidak menyukai matematika menikmati petualangan si tokoh utama dalam buku ini. Petualangan tentang matematika. Bagaimana mungkin anak yang tidak menyukai matematika jadi tertarik dengan hal tersebut? Pertama, mereka akan menyukai ceritanya. Cara Hans bercerita sangat mengalir dan deras. Begitu derasnya seperti air terjun niagara. Sehingga pembacanya tidak akan menyangka kalau mereka sedang belajar matematika. Ya, belajar! Membaca buku ini berarti mereka belajar. Kedua, seting cerita ini sangat manusiawi. Sangat sehari-hari, dimana si tokoh utama adalah seorang bocah lelaki yang 'tidak terlalu suka' matematika, but he has a very good curiosity. Dan di dalam dunianya yang manusiawi, setan angka muncul dengan sangat manusiawi. Di dalam mimpi. hm, benar-benar manusiawi. Tentu tidak ada setan angka dalam dunia nyata, dan itulah sebabnya saya agak tersenyum saat melihat subkategori horor untuk buku ini. Tapi matematika tetap saja matematika. Mau tidak mau, Hans sepertinya terjebak untuk menjelaskan sesuatu yang 'mulai rumit' di tengah cerita. Dan ada begitu banyak aplikasi matematika yang dilakukan si tokoh utama. Menjumlah, mengurangkan, mengali, membagi, memangkatkan, mencari akar, sampai pada konsep-konsep matematika yang 'tidak lagi sederhana'. Tenang saja. Hans adalah penulis andal yang juga jago matematika. Dia tidak akan membiarkan pembacanya diam dan merenung dengan perkara matematika yang ditulisnya. Maka dia, dengan sengaja membuat cerita yang bernada, "Sudahlah, kau tak perlu menghitung. Nikmati saja ceritanya". Jadi meskipun ada banyak angka dan operasi hitungnya takkan membuat pembaca (yang sasarannya adalah anak-anak yang anti matematika) menghentikan cerita di tengah jalan dan menjadikan buku ini alas tidur. Tidak. Hans sudah mengantisipasinya. Saya hanya membaca buku ini dalam waktu satu hari. Singkat? Tidak. Sebenarnya sama sekali tidak singkat. Yang saya lakukan adalah membaca bab pertama, terpukau dengan paragraf-paragraf awalnya, terkesima dengan ilustrasinya yang khas, dan saya memutuskan untuk membacanya sampai akhir. Di hari yang sama. Saya seperti tersihir oleh si setan angka untuk menyelesaikannya dalam satu hari. Saya sangat suka buku ini. Personally, since I love math and I'm a math teacher. But Before now, I was a kid who don't love math. So I'm sure enough this book can change lil bit the reader's mind about math. You don't like math? Or you are a math lover? Whatever! Read this! I recommend this book. ![]() Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |