CATEGORY

"Memang, aku dimasukkan ke dalam tubuh seekor anjing, tapi itu hanya kulit luar. Di dalamnyalah yang penting. Jiwa. Dan jiwaku sangat manusiawi," kata Enzo.

Enzo mengetahui ada sesuatu dalam dirinya yang berbeda dari anjing-anjing lain. Dia seekor filsuf yang gemar menonton televisi, khususnya National Geographic dan F1. Dari kotak ajaib itulah dia belajar tentang, dan menjadi, manusia. Dia juga menyimak dengan saksama kata-kata yang diucapkan tuannya, Denny Swift, seorang pembalap.

Melalui Denny, Enzo memperoleh sangat banyak pengetahuan mengenai kehidupan manusia. Dia memahami bahwa hidup, seperti halnya balapan, tidaklah hanya soal melaju kencang. Dengan menggunakan teknik-teknik di arena balap, manusia dapat berhasil menjalani liku-liku kehidupan.

Pada malam sakaratulmautnya, Enzo menghimpun kenangannya, mengingat kembali semua yang telah dia alami bersama Denny dan keluarganya, termasuk membebaskan majikannya dari pengadilan atas tuduhan pemerkosaan. Setelah mempelajari apa saja yang diperlukan untuk menjadi manusia mulia dan sukses, anjing yang bijaksana itu tak sabar lagi menunggu kehidupan selanjutnya.

Sebagai cerita tentang keluarga, cinta, kesetiaan, dan harapan yang meremas hati tetapi sangat lucu dan begitu menginspirasi, buku ini dibingkai dalam sudut pandang yang tidak biasa terhadap betapa bikin penasaran dan absurdnya kehidupan manusia... yang tentu saja hanya bisa dilakukan seekor anjing.