|
Sinopsis Buku: Kemajemukan atau keragaman sejatinya adalah rahmat. Tapi tidak semua orang bisa mengambil manfaat. Bahkan tidak jarang keragaman memicu dendam kesumat. Ada jarak, batas, dan ruang yang menyebabkan antara satu komunitas dengan komunitas lainnya menjadi renggang. Jarak yang disebabkan oleh perbedaan kelas ekonomi, budaya, maupun agama. Jarak ini tidak bisa diretas, kecuali dengan hati (kalbu). Sebuah kekuatan yang tak terbatas dan menembus batas-batas kelas.
Dalam konteks seperti inilah kehadiran K.H. Abdullah Gymnastiar (yang akrab dipanggil Aa Gym) menjadi bagian sejarah yang penting. Melalui "Manajemen Qolbu" yang dibentuknya, dia ingin menebarkan nilai-nilai agung dan universal di dalam Islam kepada seluruh umat. Hanya dengan cara inilah, kemajemukan sebagai rahmat menjadi sebuah keniscayaan. Itu pula sebabnya buku ini meletakkan Aa Gym sebagai dai yang sejuk dalam masyarakat majemuk. Buku ini mengupas sisi-sisi paling menarik dari kehidupan sang dai yang selalu murah senyum itu. Dibandingkan dengan buku-buku tentang Aa Gym yang pernah terbit, mungkin inilah buku paling serius yang mengupas kehidupan dan dakwah Aa Gym. Buku ini tidak sekadar mengupas tuntas, tapi lahir dari sebuah penelitian (tesis) yang telah diuji keabsahannya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |