|
Sinopsis Buku: Senantiasa terdapat dua kubu persepsi pengamat masalah China baik sebelum tahun 1978 pada era Deng Xiaoping, maupun setelah suksesi memasuki abad dua puluh satu. Era Deng Xiaoping terkenal dengan kebijakan "Gaige Kaifang", kebijakan reformasi, dan membuka diri.
Lee Kuan Yew, negarawan Singapura menggambarkan bahwa China adalah cerita yang besar. Sejarah membuktikan China sebagai pusat budaya dengan tembok raksasanya dan dijuluki sebagai naga besar. Sejak tahun 1978. Deng mulai membangun dan dengan sikap bersahabat ia membuka "tirai bamboo" yang selama era Mao Zedong menutupi China. Pertumbuhan China berada di atas 7% dan kalau ia memiliki manajemen ekonomi yang pragmatik dan kompeten selama dekade berikutnya yakni awal abad ke-21, maka perekonomian China akan merupakan perekonomian yang tercepat pertumbuhannya di dunia. Kita diajak membayangkan suatu transformasi paling dramatis dalam ekonomi dan sosial dalam sejarah dunia. Kubu lain bernada pesimis, menguatirkan bahwa pemerintah China tidak memiliki gagasan atau kerangka pemikiran yang jelas mengenai skala masalah-masalah yang dihadapi negara dan bangsa China. Kecemasan terhadap menumpuknya masalah China bisa-bisa membawa China kembali pada era tirai bamboo, menutupi diri. Bagi China tiada waktu untuk berpikir dan bernada pesimis seolah masalah-masalahnya tidak atau sulit terpecahkan dari segi manajemen pemerintahan maupun bisnis. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |