|
Sinopsis Buku: Sebelum hari beranjak siang, ketika bocah-bocah pulang
sekolah, jalanan gaza padat orang-orang berlalu-lalang. Itu saat tepat rudal setengah ton dari balik sayap jet-jet tempur dihambur. Hari pertama, 2 menit sudah cukup bagi Israel mengunduh 200 korban tewas,700 lainnya cacat seumur hidup. Bagi Israel, Gaza �duri dalam daging�. Gaza adalah kamp pembuangan para pemilik sah tanah Sderot, Ashkelon, Beer Sheva, Ashdod, Tel Aviv, Haifa yang kini dikuasi Israel. Lalu,media internasional semacam Reuters lihai bahasakan pembasmian bangsa Palestina itu dengan �KONFLIK�, perampokan Tanah Suci digiring ke satu isu : �perdamainan�. Sejak 1900an hingga sekarang,bubuk mesiu Israel leluasa menguarangi populasi warga Palestina. Sejak Theodor Herzl merumus Zionisme, hingga Joseph Chamberlain menenpatkan para Zionis Eropa didataran tinggi Kenya. Dari �kepemurahan� Balfour, para Zionis deklarasikan Israel hingga rakyat Palestina terkurung di Gaza lebih dari 60 tahun. Sejak perlawanan PLO Gaza menjadi Hamas, semua ditutur renyah di buku ini. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |