Cari berdasarkan:



Jejak Pemikiran B.J Habibie Peradaban Teknologi Untuk Kemandirian Bangsa
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Jejak Pemikiran B.J Habibie Peradaban Teknologi Untuk Kemandirian Bangsa 
oleh: Andi Makmur Makka
> Politik & Hukum » Sosial & Politik

Penerbit :    Mizan Pustaka
Edisi :    Soft Cover
ISBN-13 :    9789794336052
Tgl Penerbitan :    2010-03-12
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    0
Ukuran :    0x0x0 mm
Berat :    468 gram
Sinopsis Buku:
“Sosok dan pemikiran Prof. Dr. B.J. Habibie dalam dunia Iptek tidak diragukan lagi. N-250 dan PT DI adalah buah karya beliau yang membanggakan kita. Buku ini sangat menarik dan pantas dibaca oleh seluruh insan Iptek. Kehadiran buku ini akan menambah khazanah pemikiran dalam pembangunan Iptek di Indonesia.” —Suharna Surapranata, Menteri Riset dan Teknologi, Periode 2009-2014



Ketika B.J. Habibie yang waktu itu berusia 35 tahun memutuskan pulang kampung dari Jerman Barat pada 1973, seluruh kolega dan pakar teknologi Eropa tak habis pikir atas keputusannya itu. Untuk alasan apa Habibie kembali ke Indonesia yang saat itu masih tertatih-tatih sebagai negara berkembang, dan meninggalkan karier cemerlangnya sebagai pakar teknologi penerbangan yang disegani di Barat?

Pilihannya menyambut permintaan Soeharto merancang fondasi kemandirian Iptek Indonesia berbuah cetak biru peradaban teknologi yang disebut “Berawal di Akhir dan Berakhir di Awal”—proses transformasi dan integrasi Iptek yang dipercepat dan progresif. Industri-industri strategis seperti PT Dirgantara Indonesia (dahulu IPTN) dan PT PAL, menjadi jejak kemandirian Iptek Indonesia yang dirintis Habibie dan menunjukkan kekuatan gagasannya. Bahkan, krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia tak memusnahkan aset-aset industri ini. PT Dirgantara Indonesia, yang sempat disindir melayani order cetakan panci pascavonis pailit, kini memenangi tender empat pesawat penjaga pantai untuk Korea Selatan senilai US$ 94,5 juta, dan menjajaki proyek pesawat tempur KFX senilai 8 miliar dolar AS. Tak ketinggalan PT PAL yang mulai membidik berbagai kontrak strategis, antara lain pengadaan kapal pengawal rudal TNI.

Buku ini merangkai jejak pemikiran B.J. Habibie selama menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 hingga Maret 1998, gagasan-gagasannya tentang arah industri strategis dan pembangunan Iptek yang relevan dan tepat untuk sebuah negara seperti Indonesia. Sebuah peradaban teknologi untuk kemandirian bangsa yang diidam- idamkannya, lebih ketimbang jabatan prestisius korporasi internasional, ataupun reputasi sebagai pakar teknologi ternama.



“Memaparkan tentang peran besar B.J. Habibie dalam mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia di bidang Iptek. Wajib dibaca oleh setiap insan yang mendambakan daya saing dan kemandirian bangsa.” —Dr. Ir. Marzan A. Iskandar, Kepala BPPT




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
Globalisasi Dan Masa Depan Kekayaan Alam Indonesia
oleh Wahyuni Refi
Rp 45.000
Rp 38.250
  [selengkapnya]
Suatu Telaah Ekonomi Politik
oleh Widigdo Sukarman
Rp 50.000
Rp 42.500

Buku Liberalisasi Perbankan Indonesia ini merupakan telaah ekonomi-politik terhadap kebijakan Paket Juni (Pakjun) 1983 dan Paket Oktober ...  [selengkapnya]

oleh Kompasiana
Rp 54.800
Rp 46.580

Hadirnya Jokowi telah menyumbang nuansa baru di dunia politik Indonesia, terlebih ketika dia mencalonkan diri sebagai capres. Begitu pula sosok ...  [selengkapnya]

oleh Nasihin Masha
Rp 63.000
Rp 53.550
Kita harus kembali kepada jati diri sebagai Bangsa Pemenang. Tak ada kata kalah dalam kamus Bangsa Indonesia.

 “Seorang ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement