|
Sinopsis Buku: “Sosok dan pemikiran Prof. Dr. B.J. Habibie dalam dunia Iptek tidak diragukan lagi. N-250 dan PT DI adalah buah karya beliau yang membanggakan kita. Buku ini sangat menarik dan pantas dibaca oleh seluruh insan Iptek. Kehadiran buku ini akan menambah khazanah pemikiran dalam pembangunan Iptek di Indonesia.†—Suharna Surapranata, Menteri Riset dan Teknologi, Periode 2009-2014
Ketika B.J. Habibie yang waktu itu berusia 35 tahun memutuskan pulang kampung dari Jerman Barat pada 1973, seluruh kolega dan pakar teknologi Eropa tak habis pikir atas keputusannya itu. Untuk alasan apa Habibie kembali ke Indonesia yang saat itu masih tertatih-tatih sebagai negara berkembang, dan meninggalkan karier cemerlangnya sebagai pakar teknologi penerbangan yang disegani di Barat? Pilihannya menyambut permintaan Soeharto merancang fondasi kemandirian Iptek Indonesia berbuah cetak biru peradaban teknologi yang disebut “Berawal di Akhir dan Berakhir di Awalâ€â€”proses transformasi dan integrasi Iptek yang dipercepat dan progresif. Industri-industri strategis seperti PT Dirgantara Indonesia (dahulu IPTN) dan PT PAL, menjadi jejak kemandirian Iptek Indonesia yang dirintis Habibie dan menunjukkan kekuatan gagasannya. Bahkan, krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia tak memusnahkan aset-aset industri ini. PT Dirgantara Indonesia, yang sempat disindir melayani order cetakan panci pascavonis pailit, kini memenangi tender empat pesawat penjaga pantai untuk Korea Selatan senilai US$ 94,5 juta, dan menjajaki proyek pesawat tempur KFX senilai 8 miliar dolar AS. Tak ketinggalan PT PAL yang mulai membidik berbagai kontrak strategis, antara lain pengadaan kapal pengawal rudal TNI. Buku ini merangkai jejak pemikiran B.J. Habibie selama menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 hingga Maret 1998, gagasan-gagasannya tentang arah industri strategis dan pembangunan Iptek yang relevan dan tepat untuk sebuah negara seperti Indonesia. Sebuah peradaban teknologi untuk kemandirian bangsa yang diidam- idamkannya, lebih ketimbang jabatan prestisius korporasi internasional, ataupun reputasi sebagai pakar teknologi ternama. “Memaparkan tentang peran besar B.J. Habibie dalam mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia di bidang Iptek. Wajib dibaca oleh setiap insan yang mendambakan daya saing dan kemandirian bangsa.†—Dr. Ir. Marzan A. Iskandar, Kepala BPPT Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |