|
|
Hasil Pencarian untuk "Maria A Sardjono"
Displaying 21 to 27 (of 27 books)
« Prev |  
1 2 3
| 21. |
| | oleh Maria A. Sardjono *** Out of Print *** Nunik datang kembali ke kota kecil tempat ia dibesarkan, dengan harapan akan dapat melupakan kepahitan yang dialaminya di Jakarta. Di kota itu pulalah ia berharap orang akan dapat memaklumi dan menerima perceraiannya dengan Hardiman yang mengkhianatinya itu. Dan di kota itu ia juga berharap ... [selengkapnya]
|
| 22. |
| | oleh Maria A. Sardjono *** Out of Print *** Lima tahun lebih Ayu Trisnawati hidup berkubang duka. Aris, tunanganya, meninggal dunia dua bulan sebelum mereka menikah. Gadis itu lalu hidup bagai pertapa, tak membuka hatinya pada laki-laki mana pun.Suatu hari, seorang laki-laki muda bernama Prasetyo, datang membawa bukti bahwa ia adalah ahli ... [selengkapnya]
|
| 23. |
| | oleh Maria A. Sardjono *** Out of Print *** Angsa liar. Itulah julukan warga Jalan Mahoni bagi gadis kecil bernama Yulia Anggraini. Bagaikan seekor angsa yang anggun dan cantik, Yulia kecil bermata bulat indah, berambut ikal, dan berwajah rupawan. Namun semua orang di Jalan Mahoni sepakat Yulia kecil memang liar, nakal, dan suka berkelahi. ... [selengkapnya]
|
| 24. |
| | oleh Maria A. Sardjono *** Out of Print *** Sebagai dosen, Astuti betul-betul bingung menghadapi Tommy, mahasiswanya. Lelaki itu sengaja mencari-cari perhatiannya. Misalnya, terus-menerus bertanya, atau selalu paling dulu menjawab, atau menegur kapan pun bertemu dengannya, dan rasanya ia selalu bertemu dengan lelaki itu di mana pun. Tommy ... [selengkapnya]
|
| 25. |
| | oleh Maria A. Sardjono *** Out of Print *** Masa kecil Suci Melati yang biasa disebut dengan nama Uci, sangat pahit. Ia tidak kenal siapa ayahnya, ibunya dianggap anak hilang oleh keluarganya. Ketika Uci mulai kuliah, ibunya menikah lagi. Sejak itulah gadis itu mulai menemukan suasana kekeluargaan yang hangat di rumah ayah tirinya. Berkat ... [selengkapnya]
|
| 26. |
| | oleh Maria A. Sardjono *** Out of Print *** Menik gamang ketika jatuh cinta pada pandangan pertama pada Iwan. Sikap Iwan yang angkuh membuatnya merasa tak berarti. Ia tahu dirinya tak sepadan. Dia cuma gadis yatim-piatu miskin, yang hidup menumpang pada nenek lelaki itu.
Untuk memerangi perasaannya, Menik bersikap acuh tak acuh pada ... [selengkapnya]
|
| 27. |
| | oleh Maria A. Sardjono *** Out of Print *** Tiga perempuan berbeda generasi terbentur oleh budaya yang diwarnai sistem patriarkat. Akibatnya timbul gejolak dalam kehidupan masing-masing dan ketiganya mengalami kegamangan ketika harus mengungkapkan cinta terhadap laki-laki yang mereka kasihi.Sang nenek, membentengi dirinya dari perasaan cinta ... [selengkapnya]
|
|
« Prev |  
1 2 3
|
|
Mendekap Rasa
Pernahkah kau menghitung perpisahan yang telah terlewati? Dan, pernahkah kau berpikir, mungkin perpisahan terkadang memang diharapkan terjadi…. Mungkin, kau akan ragu ketika cinta yang ...
[selengkapnya]
|