|
111. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** Janda pria yang terbunuh itu cantik sekali. Menurut penglihatan Jane Marple, tidak akan kurang laki-laki pengagumnya. Itukah sebabnya perempuan itu tersenyum di balik air matanya ataukah uang almarhum suaminya yang membuatnya tersenyum? [selengkapnya]
|
|
112. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** Styles Court adalah perkebunan Inggris yang paling subur, dan seharusnya menjadi milik John Cavendish. Tetapi ternyada ibu tirinyalah yang mendapat warisan, dan yang kemudian menikah dengan seorang pemburu harta. Situasi yang menunjang banyak kemungkinan bagi terjadinya pembunuhan.
Agatha ... [selengkapnya]
|
|
113. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** Miss Marple berlibur di sebuah hotel di Hindai Barat. Tamu-tamu yang lain, termasuk seorang wanita dari Amerika Latin yang disertai gigolo-gigolonya, seorang raja uang Inggris, sekretarisnya yang aneh dan pendiam, dan tukang pijatnya yang menyeramkan, yang kelihatannya bisa melakukan apa saja. ... [selengkapnya]
|
|
114. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** Di kantor Cook, Katherine harus antre untuk membeli karcis ke Riviera. Agaknya semua orang akan kesana - termasuk laki-laki yang berdiri di depannya.Laki-laki itu mendadak menyisih dan Katherine maju ke tempatnya tadi. Samar-samar wajah itu seperti dikenalnya. Dimana Katherine pernah melihatnya? Oh ... [selengkapnya]
|
|
115. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** Dalam Misteri Listerdale, Agatha Christie kembali membuktikan dirinya sebagai pengarang top dunia yang tak ada tandingannya dalam merangkai kisah-kisah misteri. Dua belas cerita pendek dalam buku ini menceritakan petualangan tokoh-tokohnya yang terlibat berbagai peristiwa kriminal dalam keseharian ... [selengkapnya]
|
|
116. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** KEJI SEKALI BEGITU KEJIWanita sekarat itu berbicara pada Pastor Gorman dengan mata yang memancarkan kesakitan. Hentikan Harus dihentikan Kau harusPastor itu lalu berbicara dengan sikap tegas yang menenangkan. Aku akan lakukan apa yang perlu dilakukan. Kau bisa mempercayaiku.Pastor Gorman ... [selengkapnya]
|
|
117. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** Pemanggilan Roh di SittafordTerdengar ada yang menahan napas. Dan dalam keheningan, meja itu mulai bergoyang lagi. Ronnie mengeja huruf-huruf itu.P-E-M-B-U-N-U-H-A-N.Mrs. Willett terpekik dan mengangkat tangannya dari meja itu. Aku tak mau lagi meneruskan permainan ini. Mengerikan sekali.Terdengar ... [selengkapnya]
|
|
118. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** Setiap langkah teka-teki itu bertambah membingungkan, semakin mengerikan dan berbahaya dan akhirnya Ternyata pemuda itu tidak mati karena terlindas mobil Surat yang berbunyi, "Lupakan tentang Tujuh Lonceng. Aku pikir itu Cuma lelucon. Tapi bukan". Bunga-bunga putih menghias penutup peti memantulkan ... [selengkapnya]
|
|
119. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** Ia muncul entah dari mana, dan lenyap begitu saja setelah tugasnya selesai. Tapi Mr. Satterthwaite yang cepat tanggap segera menyadari bahwa setiap kali Mr. Haley Quin muncul berati ada bahaya yang akan terjadi-berlatar belakang tragedi.Mr. Quin yang misterius, seperti halnya tokoh Herlequin, hanya ... [selengkapnya]
|
|
120. | 
| | oleh Agatha Christie *** Out of Print *** Hecule Poirot mencodongkan tubuhnya kedepan untuk melongok. Ya, kereta api yang ditunggunya akhirnya tiba. Lalu sekoyong-koyong ada yang sengaja mendorongnya dengan kerasPoirot hampir berhasil menangkap seorang pembunuh. Kini ia sendiri nyaris menghadapi maut. Ia harus bertindak cepat-kalau mau ... [selengkapnya]
|
|