|
Sinopsis Buku: ... anak-anaknya yang lain pun tahu dan mau tidak mau masyarakat juga tahu. Alangkah menggelikan dan memalukan, laki-laki 70 tahun dibakar api cemburu, memperebutkan cinta wanita yang sudah sembilan tahun menghuni liang lahat…
... meskipun demikian tiupan angin sejuk itu tidak cukup kuat untuk merobohkan tugu pertanyaan yang muncul di hati laki-laki 70 tahun itu:"benarkah istriku masih mencintai Aji sampai akhir hayatnya? Lalu apa makna kepasrahannya jadi istriku dua puluh lima tahun lamanya?" Dalam kemelut yang terpaksa dihadapinya seorang diri, laki-laki itu sempat mengingat jawaban Hermiati sekian windu yang lalu ketika ditanya mengapa memilih dirinya sebagai suami."Aku hanya mau menikah dengan laki-laki yang benar-benar mencintaiku. Dan laki-laki itu adalah kau!" Alangkah indah dan merdunya kata-kata itu. Tidak hanya kata-kata, perbuatan dan sikap yang serasi dengan pernyataan itu pun dilakukan oleh Hermiati. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |