|
Sinopsis Buku: Ketika Dewi Maerah hendak dilamar Prabu Basudewa, ia meminta bebana (persyaratan, permintaan), yang isinya: jika ia memiliki seorang putra, maka putranya kelak harus dinobatkan sebagai Raja Mandura, menggantikan kedudukan Prabu Basudewa. Dan, karena begitu terpesona dengan kecantikan Dewi Maerah, di samping belum diberikannya momongan kedua permaisurinya, maka ia pun memenuhi bebana itu.
Tak lama kemudian, Dewi Maerah diangkat sebagai permaisuri ketiga. Lantas, apa yang terjadi selanjutnya? Ternyata di luar sepengetahuan Prabu Basudewa, Dewi Maerah melakukan pengkhianatan! Dia berselingkuh dengan seorang raja raksasa bernama Prabu Gorawangsa, raja Kerajaan Guwabarong. Buntutnya, ia pun mengandung dan melahirkan seorang anak yang kelak demikian sakti mandraguna, namanya Raden Kangsadewa. Disebabkan karena dalam perkembangan berikutnya, Dewi Maerah selalu “menyuntikkan” energi negatif kepada anaknya, bahwa dia adalah putra mahkota Prabu Basudewa, Raden Kangsadewa pun benar-benar menagih janji atas tahta Mandura kepada raja tersebut! Terus, bagaimanakah kisah berikutnya? Benarkah keangkaramurkaan Raden Kangsadewa kelak hanya bisa dihentikan oleh anak-anak Prabu Basudewa yang dilahirkan atas petunjuk Gusti Kang Akarya Jagad? Simaklah epos wayang yang sangat menarik dan kaya akan ajaran-ajaran luhur ini! “Barang siapa yang jagonya kalah, maka dia harus rela menyerahkan tahta Mandura kepada pihak yang menang. Sebaliknya, jika jagonya yang menang, maka dia berhak atas tahta singgasana negeri Mandura!” ucap Kangsadewa. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |