|
Sinopsis Buku: Kala itu awal Februari 1997. Aku teramat malas bepergian, ke pekarangan saja enggannya luar biasa. Betahku hanya satu, di dalam rumah, khususnya di pojok kamar, hanya untuk duduk bersimpuh, bertopang dagu. Ketika rasa pusing menyerang begitu dahsyat, sering kali tanganku mencengkeram kepala dan menjambak-jambak rambut.... Aku teringat lagi perceraianku dengan Mas Jatmiko, juga kedua anakku. Kusesali pernikahanku, kenapa harus memilih dia... Aku merasa menjadi manusia buangan yang tidak berdaya, sangat bodoh sebagai manusia, terjebak dalam penyesalan karena rumah tanggaku sudah kandas. Kesedihan dan lamunan itu akhirnya membawaku ke dunia lain. Dan aku sungguh hidup di dunia lain itu.
Gelar Ratu Adil itulah yang kusandang dalam pengembaraanku di alam lain. Bentuk dasar tubuh gaibku adalah ular naga yang memiliki bermacam-macam rupa... Aku tak kenal batas ruang dan waktu. Aku sanggup berkomunikasi dengan segala makhluk yang kutemui, mulai kuman sampai kera, dari bangsa jin sampai setan, para tokoh termashyur dunia, bahkan malaikat Jibril. ***** �Evie beruntung memiliki seorang ibu dan keluarga yang amat mendukung hingga dapat melakukan hal-hal yang membanggakan, seperti menulis buku ini. Saya sangat senang menyaksikan perkembangannya dan berharap buku ini menginspirasi kita untuk bisa memahami mereka yang mengalami guncangan jiwa dan mendampingi mereka agar lebih cepat pulih dan bisa kembali hidup normal di dunia nyata.� --dr. Diana Cahyani, dokter yang menangani penulis selama di RSJ Grhasia Yogyakarta �Saya tidak pernah membayangkan akan bertemu lagi dengan Evie seperti sekarang ini, Evie yang sudah tidak ada keinginan untuk bunuh diri, dan bahkan Evie yang sudah mampu menulis buku mengagumkan ini. Sebuah kisah yang akan menyadarkan kita untuk lebih peduli pada sesama yang mengalami gangguan jiwa. Saya sangat bangga pernah menjadi perawatnya.� --Indarti, perawat yang menangani penulis selama di RSJ Grhasia Yogyakarta Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |