|
Sinopsis Buku: - Nilai anak di sekolah harus sempurna.
- Anak harus menjadi juara 1 di sekolah. Ini harga mati, tidak ada tawar-menawar. - Anak harus pintar bermain musik. Kalau perlu dengan berlatih amat keras setiap hari, bahkan di hari libur dan saat berlibur sekalipun. - Alat musiknya harus yang sulit dimainkan, yaitu piano atau biola—tidak boleh yang lain. - Anak harus patuh dan hormat pada orangtua, apa pun yang terjadi. - Anak tidak boleh menginap untuk main di rumah teman. - Anak tidak boleh nonton TV atau main permainan komputer. - Anak tidak boleh memilih sendiri kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Banyak orang kagum pada orangtua China yang bisa mencetak begitu banyak genius matematika dan pemusik berbakat. Mereka ingin tahu seperti apa keluarga China itu dan apakah mereka bisa menerapkan didikan ala orangtua China kepada anak mereka. Seorang ibu China yang teguh memegang nilai-nilai tradisi China menceritakannya untuk Anda dengan blak-blakan.... Dengan bahasa yang ringan namun cerdas dan kadang jenaka, Amy Chua mengungkapkan bagaimana dia menganggap mendidik anak ala China jauh lebih baik daripada ala Barat. Bagaimana benturan antar-budaya membuatnya “berperang” dengan anak-anaknya, suaminya, bahkan dengan orangtua China-nya sendiri, dan bagaimana dia “dikalahkan” oleh anaknya yang berusia tiga belas tahun. ***** “Kalau Anda menganggap diri ambisius soal anak, buku ini akan membuat Anda berpikir ulang... filsafat Amy Chua dalam membesarkan Anak bisa jadi keras dan tidak cocok untuk orang yang lemah hati, tetapi perlu kita tanyakan pada diri sendiri: apakah cara ini lebih kejam dibandingkan gaya santai dalam membesarkan anak yang banyak dianut saat ini? Jutaan anak Inggris nampaknya butuh bantuan seorang Mama Macan untuk membina mereka.” --Daily Telegraph “Kisahnya membuat kita bertahan membaca hingga akhir, layaknya menonton film yang menegangkan.” --Financial Times Resensi Buku:
oleh: wahyuni harahap Alur cerita yang benar-benar mampu membuat kita untuk segera menyelesaikan membaca tanpa melewatkan satu halamanpun. Terasa cukup ekstrim, tapi mampu menyadarkan kita dari "kelengahan" selama ini. Patuh dan hormat pada orangtua, berlatih amat keras bahkan saat liburan sekalipun, tidak boleh menginap di rumah teman, harus sempurna dalam akademis... memang sesuatu yang layak untuk dibentuk dalam diri anak. Meski ada beberapa hal yang mungkin perlu dihindari atau minimal cari cara yang lebih baik, seperti menghina atau mengucapkan kalimat yang meremehkan anak ketika anak bukan yang terbaik. Satu hal yang mungkin tidak secara implisit ada dalam buku ini, bahwasanya cara mendidik anak tidak sama untuk setiap anak. Perlu penyesuaian pilihan cara terhadap karakter dan kemampuan masing-masing anak. Artinya kita tidak boleh lupa prinsip "perbedaan individual". Sebaiknya penekanannya bukan pada cara mendidik anak "ala China" atau "ala Barat", tetapi cara & prinsip terbaik untuk masing-masing karakter anak. Tapi karena buku ini ditulis sebagai sebuah kisah nyata, jadi ya.. cukup sempurna bagi saya ^_^ Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |