|
Sinopsis Buku: ...�Alat kesehatan yang Bapak kirim sebagian sudah terpasang di tubuh pasien, tapi sayang belum satupun dibayar oleh Pemkot, karena klaimnya belum keluar.�...
Inilah cuplikan pengalaman seorang dokter yang mempunyai pilihan hidup mengharukan dengan segala konsekuensinya. Mulai dari didepak dari Puskesmasnya ketika melawan marasmus (gizi buruk) saat menjadi Dokter Umum, hingga jasa pelayanannya sebagai Dokter Bedah tidak terbayarkan oleh Pemkot. Masa studi yang molor karena memilih ikut membantu korban tsunami Aceh, serta dipecat dari RS swasta karena memilih merasakan harumnya bau jihad di Jalur Gaza Palestina. Bagaimana kisah Abdul Mughni sang dokter bedah yang antusias menolong sesama umat manusia yang sedang mengalami penderitaan sementara kenyaataan hidup sehari-hari begitu hedonistik dan permisif? Segera nikmati novel biografinya ini, sangat penuh inspirasi, membuat kita kembali instropeksi diri, mau ke mana kita hidup ini? Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |