|
Sinopsis Buku: �Siapa yang tak rindu Rasul? Novel ini membuat hati saya gemetar, mengangkat tema yang sangat dalam, jarang disentuh orang, tetapi sangat dirindukan semua umat....�
KH. D. Zawawi Imron, kiai, penyair, budayawan, tinggal di Madura. �Menyelami novel yang mengangkat persoalan mimpi ini, akan kita dapati mutiara yang bertebaran di setiap lembarnya. Inilah karya yang bisa mengokohkan iman, melembutkan hati, dan menambah kecintaan kepada Rasulullah Saw.� KH. Muchotob Hamzah, M.M., Wakil Rektor III Universitas Sains al-Qur�an (UNSIQ) Jateng dan pengasuh Ponpes al-�Asy�ariyyah, Kalibeber, Wonosobo. *** Lelaki itu bernama Umar. Kelahiran Jakarta, tidak lagi memiliki ayah dan ibu, tinggal bersama ayah tirinya, Ati, dan Putri, dua adik perempuannya. Suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpinya, memberinya sabda: �Hati-hatilah kepada dua hal: harta dan perempuan.� Dan demikianlah, rentetan cobaan yang lembut, yang sering membuat Umar tidak menyadarinya, begitu deras mengalir pada sungai hari-harinya. Dua perempuan, Almaida yang berharta dan Sonia yang janda, datang mengujinya. Juga rezekinya yang begitu dimudahkan oleh-Nya. Semuanya nyaris menenggelamkannya ke dalam lumpur kenistaan. Sampai sebuah kisah mimpi berhasil menyingkirkan bayang-bayang dua perempuan itu dari benak Umar. Kisah mimpi yang dialami orang shalih di mana Rasulullah Saw hadir dan bersabda: �Bawalah ke sini mulut orang yang membaca shalawat, aku akan menciumnya.� Ketika orang shalih itu terbangun, ia menyadari rumahnya harum minyak misik dan kasturi. Aroma itu tidak kunjung hilang sampai delapan hari. Umar tersentak! Umar terkesima! Dan, malam ini, hanya ada satu keinginan di hatinya: bisa mimpi Rasul sebagaimana mimpi yang dialami orang shalih tersebut. Dari sinilah, sebuah petualangan dahsyat Umar yang penuh lika-liku dimulai. Sebuah petualangan seorang hamba Allah yang layak Anda simak! Menggetarkan dan sangat inspiratif! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |