|
Sinopsis Buku: Pekerjaan Anda di kantor berjalan mulus tanpa hambatan, namun orang lain yang mendapat pujian ... Anda menyelesaikan krisis di tempat kerja secara brilian, tapi tak seorang pun memerhatikan .... Anda datang ke pertemuan dengan sebuah gagasan sensasional, tapi gagasan itu terabaikan, sampai seseorang mengungkapkan gagasan yang sama.... MENGAPA TAK SEORANG PUN DI TEMPAT KERJA YANG MENGERTI ANDA?
Dalam "Bukan Itu Maksudku...": Seni Berbicara Antara Wanita dan Pria di Tempat Kerja, Deborah Tannen menyoroti dunia kerja. Ahli sosiolinguistik ini juga menunjukkan bahwa cara pria dan wanita berkomunikasi dapat menentukan siapa yang diperhatikan, siapa yang bakal maju, dan siapa yang mati kutu. "Bukan Itu Maksudku..." tercatat sebagai buku bisnis terlaris New York Times secara brilian menjelaskan ritual-ritual percakapan wanita dan pria serta hambatan bahasa yang tanpa kita sadari mencuat di dunia kerja. Sebuah buku yang harus dibaca oleh mereka yang sering kali meminta maaf padahal tidak perlu, mereka yang tersisihkan di tempat kerja, mereka yang tak pernah mendapatkan pujian untuk kesuksesannya. New York Times Buku yang perlu dibaca. Tannen menjelaskan bagaimana kaum wanita dapat mengungkapkan otoritas mereka dalam percakapan tanpa meninggalkan gaya pribadinya. New York Daily News Deborah Tannen adalah seorang profesor sosiolinguistik di Universitas Georgetown, Washington, DC. Bukunya, You Just Don't Understand: Women and Men in Conversation, tercatat dalam daftar buku terlaris New York Times selama hampir empat tahun, termasuk di antaranya menempati posisi pertama selama delapan bulan, dan telah diterjemahkan dalam 28 bahasa. Tannen juga menerima Common Ground Book Award untuk bukunya The Argument Culture. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |