|
Sinopsis Buku: �Kawan-kawan,� teriak Mayor Tua, �sudah jelas bahwa sumber kesengsaraan hidup kita tak lain adalah tirani manusia. Maka hanya dengan menyingkirkan manusia-lah kita bisa menikmati hasil keringat kita. Hanya dengan menyingkirkan manusia-lah kita menjadi merdeka.�
Bertahun-tahun para binatang hidup dalam penderitaan. Mereka tak ubahnya romusha buat tuan manusianya, si Tuan Jones. Kuda-kuda bekerja dengan hanya sedikit makanan untuknya. Ayam-ayam bertelur tanpa pernah bisa melihat anak-anaknya. Begitu pula burung-burung, itik, babi, domba dan binatang lainnya. Semua ber-nasib tak jauh beda. Namun sejak mendengar pidato si Mayor Tua, mereka bertekad untuk membebaskan diri dari belenggu manusia. Mereka bertekad tidak akan lagi menjadi romusha. Dipimpin dua babi cerdas, Snowball dan Napoleon, para binatang mulai menggalang keyakinan, dan kekuatan. Sampai akhirnya momentum itu, momen di mana mereka berhasil mengalahkan manusia penindasnya, memenangi pertempuran melawan bangsa manusia dan mengusir Tuan Jones dari peternakan dan pertaniannya. Revolusi usai, dan kaum binatang pun berhasil menegakkan Republik Binatang sebagai rumah bagi kaumnya. Namun berbarengan dengan berdirinya Republik Binatang, masalah baru muncul, di mana beberapa kawan berubah culas dan kejam layaknya penguasa sebelumnya. Mereka mengambil keuntungan pribadi atas perjuangan bersama, dan mulai menyingkirkan kawan-kawan yang dianggap menghalanginya. Hukum lama �revolusi memangsa anak sendiri� pun terjadi. Dan semua itu membuat para binatang frustasi. Inilah fabel politik yang luar biasa, satir sekaligus bikin tertawa, yang oleh banyak kritikus disebut sebagai salah satu novel terbaik sepanjang masa. Resensi Buku:
Sebuah Satir Politik Yang Menhujam oleh: Kikit Shakti Helaz Personifikasi adalah cara termudah untuk menyelipkan sebuah pesan, terutama kepada anak-anak. Maka, tidak heran kalau dari dulu sampai kini, orang cenderung menyampaikan sebuah kisah kepada anak-anak lewat fabel, jenis penceritaan yang mempersonifikasikan binatang. Bahkan, untuk menyelipkan pesan yang �berat�, kadang media fabel pun tidak jarang dimanfaatkan. Di dunia literatur, buku yang bertajuk Animal Farm ini, merupakan cara si penulis untuk menghantar sebuah ketakutan dari model negara totalitarian. Animal Farm dan 1984, merupakan dua novelnya yang paling populer. Ini adalah fabel yang bercerita tentang Revolusi Rusia 1917, tepatnya tentang totalitarianisme Soviet di era Stalin. Novel satir ini ditulis di tengah kecamuk Perang Dunia II dan diterbitkan pada 1945. Novel ini baru meraih sambutan baik lebih dari 10 tahun sesudah diterbitkan. Walaupun Orwell beraliran kiri, tapi Orwell sangat membenci Stalin. Tersebutlah sebuah tanah pertanian bernama Manor Farm. Orwell mengisahkan pemberontakan satwa di pertanian ini terhadap pemiliknya yang jahat dan seorang pemabuk bernama, Jones. Dipimpin oleh dua babi bernama Napoleon dan Snowball, mereka mengusir Jones, mengambil alih pertanian dan menjalankannya tanpa campur tangan dari luar hanya untuk satwa di seluruh Inggris. Semua bekerja sesuai kemampuan masing-masing. Mereka punya lagu revolusioner sendiri, bernada antara Clementine dan La Cucaracha, berjudul Beast of England. Setahun dua tahun kemudian masalah timbul: ada perpecahan di tingkat pemimpin, yang lalu meletupkan bentrokan keras di antara dua pemimpin paling vokal, Napoleon dan Snowball. Jargon persamaan di antara semua satwa menjadi tak jelas begitu satwa yang berkuasa menganugerahi diri mereka sendiri dengan suatu sebutan kehormatan. Akhirnya, sistem eksploitasi baru pun muncul. Pembaca paling awam pun akan menangkap, setelah beberapa halaman, bahwa pengalaman dalam Animal Farm adalah cermin pengalaman rakyat Rusia selama masa revolusi dan kelanjutannya, sebuah satir politik yang menghujam. Saya berikan bintang empat untuk buku yang luar biasa ini karena menyajikan fabel sebagai bentuk pemeo satir terhadap dunia politik yang busuk. Pembaca pasti akan tertawa sekaligus tertegun membaca novel ini, yang disebut-sebut oleh banyak kritikus sebagai salah satu novel terbaik sepanjang masa. Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |