|
Sinopsis Buku: Menyerempet bahaya demi perdamaian dunia, itulah yang dilakukan Jeffrey Polnaja atau akrab
disapa Kang JJ. Selama 2 tahun 7 bulan, sejak 23 April 2006 hingga November 2008, ia menjelajahi 3 benua, 72 negara dan 3.805 kota besar, ditemani BMW R1150GS Adventure Limited Editions tunggangannya. Perjalanan dibagi menjadi dua etape. Etape pertama menempuh benua Asia, Afrika, dan Eropa. Etape kedua menjelajah benua Amerika dan Australia. Untuk melahap medan yang beragam itu, JJ memilih sepeda motor yang mampu melibas medan on-road dan off-road. Perlengkapan yang dibawa selama perjalanan adalah peralatan tidur, peralatan makanan siap saji, peralatan survival, peralatan dokumentasi dan global positioning system (GPS) dengan total berat 390 kg. Dengan bendera perdamaian bertema Ride For Peace, ia menerjang bahaya yang mengintai, menari bersama badai pasir, dan bermain petak umpet dengan beruang bertubuh besar yang menjadikannya target sasaran. Bahkan sebelum perjalanan panjang dan melelahkan itu dimulai, Kang JJ sempat mengalami kecelakaan parah di Jawa Barat, tubuhnya terlindas ban mobil yang membuat kedua bahunya tertekuk ke dalam. Dokter bahkan sudah memvonisnya akan cacat, tetapi semangat hidup mengalahkan semua itu. Menentang nasihat dokter untuk tidak dulu menggerakkan tubuhnya, Kang JJ nekad berlatih menggerakkan kedua tangannya, meski meringis, ia langsung berlatih berjalan di rumah sakit, yang membuat teman-temannya sesama biker panik dan tak punya kekuatan untuk menahan, kecuali mendukungnya. Setelah sembuh � kembali merencanakan perjalanan yang dinilai sebagian orang itu �gila�. �Kamu tidak akan sanggup, saya yakin baru beberapa negara saja kamu sudah menyerah dan pulang ke Indonesia,� begitulah ejekan biker-biker Eropa dan Amerika yang meremehkannya. Namun, bukan Kang JJ namanya kalau menyerah pada keadaan, tak ada seorang pun yang mampu mencuri impiannya, bahkan kutukan negara ke-9 pun ditaklukannya. Rata-rata biker yang keliling dunia menyerah di negara kesembilan, Kang JJ pun mengalami nasib naas di negara kesembilan, India, motornya yang dijuluki ADVENTURE luka parah, lengan ayunnya patah akibat meloncati lubang demi menghindari mulut jurang. Negara ke-10 sama sulitnya. Di Pakistan, motornya ditabrak hingga rusak parah, GPS tak berfungsi, stang bengkok, dan ia merana di tengah gurun pasir dalam kondisi lemah, kelaparan, kehausan, dan ditemani sekumpulan burung pemakan bangkai beterbangan di atasnya. Siap mencabik-cabik tubuhnya kala ia jatuh pingsan. Negara ke-11, Afghanistan. Di sana tantangan lebih merajalela. Ia diberondong tembakan, beruntung ia berhasil lolos dan sembunyi di balik bebatuan padang pasir. Di negara konflik ini pula Kang JJ menyaksikan dengan mata kepala sendiri seseorang ditembaki sampai badannya hancur dan mati! Disini pulalah Kang JJ dirampok habis-habisan. Perampok memintanya agar membuka helm dan bertanya dari mana asalnya. Setelah dijawab dari Indonesia, perampok mengembalikan sebagian uang. Rupanya, Indonesia cukup dikenal di sana. Saat wilayah itu dijajah Uni Soviet, banyak orang Indonesia yang ikut berjuang Apa sebenarnya yang dicari Kang JJ? Mengapa ia nekad melakukan perjalanan yang bisa membahayakan nyawanya itu? Ternyata inilah bentuk kepedulian dan rasa nasionalismenya kepada Indonesia. Sebagai biker ia merasakan sekali hangatnya persaudaraan sesama biker. Di mana pun ia berada, orang akan mendekat karena merasa penasaran dengan motornya, di situlah ia bisa berkenalan dan menjelaskan soal Indonesia. Belum lagi, pada saat itu stigma buruk mengecap Indonesia sebagai negara tak aman dan sebagainya, dengan perjalanan ini Kang JJ berkesempatan mengenalkan Indonesia yang indah dan cinta damai. Apalagi setiap ia mampir di suatu negara, ia pasti diliput media setempat. Selain koran dan majalah setempat ia juga diliput media TV, seperti Vietnam National TV, India TV, Emirates TV Dubai, Channel 2 Saudi, Jordan TV, Afganistan National TV, TV Serbia dan Jordan TV. Selain pengalaman menegangkan, JJ juga mengisahkan pengalaman menyenangkan. Mulai dari keindahan Himalaya, Eifel, Big Ben sampai menginap gratis di hotel bertarif $3000. Perjalanan ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak di antaranya: EIGER Adventure, Top One Oil, Oakley, Djarum dan Gudang Garam. Ada pula tokoh dari beragam klub sepeda motor seperti Harley Davidson Club Indonesia (HDCI), Harley Owners Group (HOG), Biker Brotherhood (BBMC) dan BMW Motorcycles Club Indonesia (BMCI) dan klub motor lainnya. Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) membantu pembuatan carnette de passage, semacam passport untuk kendaraan bermotor. Dukungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga yang ketika itu dijabat Adhyaksa Dault, diberikan dalam bentuk penobatan JJ sebagai duta bangsa. Dukungan itu tak hanya mengantar JJ melihat dunia dengan sepeda motor, tapi juga melahirkan Wind Rider, pengalamannya berkeliling dunia yang dibagi dalam 27 cerita yang inspiratif. Tentang Penulis Jeffrey Polnaja dikenal sebagai pengendara sepeda motor sejati dan penggila olahraga petualangan. Ia adalah Captain Marlboro Adventure Team (MAT) di Utah, Amerika Serikat (1996) dan peraih skor tertinggi pada Motorcycles Off-Road di Mantila Sal Nat Park, Amerika Serikat,. JJ juga satu-satunya orang Asia yang tampil memaparkan perjalanannya pada even internasional BMW Motorad Days di Garmisch-Partenkirchen-Germany maupun Adventure Day di Safsen Resort-Swedia First Glider Pilot Wing �78. Wind Rider merupakan novel travelling Jeffrey Polnaja yang dipublikasikan dan kini tersedia di toko-toko buku di seluruh Indonesia. Selain kisah travelling, buku ini juga memotret kisah kehidupan masyarakat dari berbagai budaya dan bangsa. Juga berisi aneka tip dan trik bermotor, menghadapi bahaya dan beradaptasi di negara setempat. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |