|
Sinopsis Buku: Mantan Jendral Soehario Koesnender Padmodiwirio alis Hario Kecik (nama revolusi 45-nya) sebagai penulis Buku Pemikiran Militer jilid-4 ini menyatakan bahwa buku ini sebaiknya dipandang sebagai kelanjutan dari buku-buku PM jilid-1,2,3. Jadi boleh dikatakan bahwa semua buu-buku itu merupakan suatu "kesatuan integral" dari pemikiran Hario Kecik mengenai sejarah Militer bangsa Indonesia. Hario Kecik dalam mulai menulis ternyata dapat tetap memegang teguh "ethics revolusi 45" sebagai Pejuang Bersenjata Independen Kemerdekaan sukarelawan dalam revolusi Perang termasuk novel-novelnya, dapat sangat menarik dan memikat. Buku Pemikiran Militer jilid ke-4 ini judulnya agak berbeda dari judul buku-buku jilid sebelumnya. Hal itu tentunya sangat menarik pembaca.
Tema tentang "Phylosophy Baru" dalam buku itu bukan merupakan sesuatu "stunt" yang dipakai Hario Kecik untuk menarik perhatian. ia sebagai seorang intelektual secara ilmiah dapat dengan sendirinya mengatakan itu dengan penuh tanggung jawab. Sejarah umat manusia telah membuktikan bahwa munculnya Para philosof negara-negara Timur dan Barat, tidak terlepas dari keadaan atau taraf perkembangan peradaban negara-negaranya secara objektif. Buah pikiran para philosof itu telah mempengaruhi jalan pemikiran sebagian rakyat dari negara philosof itu sendiri, bahkan dapat meluas keluar dari batas-batas "spatial dan temporal", dengan kata lain yang sederhana: "mendunia". Hario Kecik menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak bermaksud menyebarkan suatu aliran philosofi baru. Ia hanya ingin jika akan timbul seorang atau beberapa orang entah di negara mana, yang mampu untuk memformulasikan suatu "philosophy baru" yang dapat diterima kalangan luas karena philosophynya itu cocok secara objektif dengan keadaan global dan universal, (Zeitgeist) sekarang ini. Suatu topik yang juga menarik dalam buku Pemikiran Militer ke-4 ini adalah soal negara "Atlantis" yang pernah diceritakan oleh phylosof besar Plato (427-347BC). Ternyata Atlantis" itu, menurut hasil penyelidikan serius dari penulis Prof. Aryoso Santos (2005), letaknya di daerah yang sekarang "Lautan Jawa", terbentang ke arah Utara sampai pantai Vietnam. Hario Kecik menghubungkan isi buku Atlantis" itu, dengan teori pribadinya tentang Kapal Borobudur" yang pernah ia tulis dalam buku "Pemikiran Militer jilid ke-1". Dengan demikian Nenek Moyang Bangsa Indonesia, ternyata bukan orang-orang sembarangan. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |