|
Sinopsis Buku: Fatamorgana di Segitiga Emas adalah novel yang ditulis berdasarkan inspirasi dari kutipan-kutipan surat R.A. Kartini kepada beberapa rekannya.
Sebuah novel tentang kekuatan perempuan mencari jalan hidup dan meraih apa yang dicita-citakan. ~ Kami selalu senang mendengar tentang hubungan baik antara orang tua dan anak ~ Keluarga adalah awal dari segalanya. Dari sana, seorang anak pertama kali mengenal cinta, kehangatan dan kasih sayang, juga pendidikan. Tetapi apakah yang terjadi jika keluarga menjadi tempat tumbuhnya pembatasan kebebasan seorang anak terhadap cita-citanya? ~ Sekolah saja tidak dapat memajukan masyarakat pada umumnya, seluruh keluarga harus ikut serta. Terutama dari keluarga, harus ada daya pendidikan. Keluarga ada siang dan malam. Sekolah hanya beberapa jam sehari. Lalu bagaimana keluarga dapat mendidik dengan baik, jika elemen di dalamnya, istri dan Ibu, sama sekali tidak mampu mendidik? ~ Dikisahkan Neneng dengan getir menentang keinginan orang tuanya untuk dijodohkan dengan laki-laki yang sudah beristri. Ia memilih pergi dan meninggalkan keluarga. Ia mencoba merantau dan mandiri di Jakarta. ~ Kata Wiwi, yang selalu mengagumi R.A Kartini, beliau menyarankan agar orang bisa mengerjakan hal yang ia kuasai, tidak ada yang lebih sedih daripada menganggurkan bakat! ~ Dengan tekad dan kejujuran, Neneng pun menemukan jalannya menuju hidup yang ia inginkan. Ia bahkan kemudian pergi ke Prancis dan menjadi seseorang dengan status dan gaya hidup yang tak pernah ia impikan sebelumnya. ~ Jadilah berguna bagi orang lain pohon yang rindang adalah tempat yang aman di saat panas hari menyengat ~ Walaupun hidup di negeri orang bagai dongeng indah yang menjadi kenyataan, Neneng selalu ingin kembali ke desa dan menjadi berguna bagi orang-orang di sekelilingnya. Ia pun pulang, namun keadaan sudah tidak sama seperti dulu lagi. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |