|
Sinopsis Buku: Ibadah ritual dan sosial sama pentingnya. Tak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah. Keduanya adalah satu paket ibadah menuju kebagiaan dunia dan akhirat, serta manifestasi takwa seorang hamba. Takwa adalah kesadaran akan hadirnya Tuhan yang Maha Melihat segala amal perbuatan kita kapan pun dan di mana pun kita berada. Kesadaran ini akan membuat kita menjadi saleh secara personal dan saleh secara sosial. Buku ini berisi 43 ceramah dari dari 19 perceramah yang secara garis besar dibagi menjadi lima bagian.
Bagian Pertama, berisi tentang beragam ibadah ritual. Mulai dari salat, puasa, ibadah di malam lailatu `l-qadr, kurban hingga doa. Semua ibadah itu bukan hanya untuk Allah saja, tapi juga untuk orang yang beribadah itu, dan bahkan untuk orang lain. Setiap ibadah ritual itu pasti selalu ada kaitannya dengan kedirian kita sebagai manusia dan kehidupan bermasyarakat. Ibadah ritual yang diperintahkan Allah itu selalu ada kaitannya dengan ibadah sosial. Bagian Kedua menguraikan tugas kita sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Kita semua adalah khalifah dan rakyatnya adalah diri kita sendiri. Menggelola diri dan memimpin diri adalah pekerjaan yang tak akan pernah selesai hingga akhir hayat. Selain itu kita juga diperintahkan Allah menjadi khalifah bagi orang lain. Kehidupan ini ibarat perahu, dan kita berada di dalamnya. Jika ada satu atau kelompok orang yang ingin merusak perahu itu, mereka harus kita cegah agar perahu yang kita naiki tidak menggelamkan banyak orang. Itulah tugas kita sebagai khalifah. Jadi, apapun keahlian kita, apapun pekerjaan kita, kita bisa menjadi khalifah. Bab Ketiga membahas berbagai penyakit hati. Berbagai penyakit ini bukan hanya membuat ibadah (ritual) seseorang tak diterima Allah, tapi juga akan mengganggu hubungan sosial dengan sesama. Di antara penyakit hati itu adalah sinis, benci, angkuh, dan lain sebagainya. Setiap penyakit tentu ada obatnya. Begitu pun dengan penyakit hati ini. Beragam ramuan obat untuk penyakit ini akan dibahas dalam bagian ini. Bab Keempat menjabarkan kaitan iman, ibadah, dan etos ilmu serta etos kerja. Gabungan antara empat hal inilah yang membuat peradaban Islam pernah jaya. Iman dan ibadah mesti menghasilkan etos ilmu dan etos kerja. Dengan (etos) ilmu kita mengetahui siapa diri kita, untuk tujuan apa kita diciptakan, dan apa peran kita di dunia. Dengan (etos) kerja, kita bisa mengimplementasikannya di dunia ini. Bab Kelima berisi refleksi kritis mengenai sudah seberapa besar ibadah kita menghasilkan sebuah transformasi, baik untuk diri kita sendiri maupun masyarakat. Sudah berapa banyak waktu dan umur yang kita sia-siakan, dan tidak kita gunakan untuk kebaikan diri dan kebajikan masyarakat. Sudah seberapa besar kita menggunakan nurani dalam hidup kita. Sudahkah ilmu pengetahuan yang kita miliki digunakan untuk kemaslahatan diri dan sosial. Sudah berapa besar sumbangan kita terhadap peradaban Islam Indonesia. Bagian ini semacam audit terhadap amal perbuatan kita. Kerjasama Elex Media dengan Paramadina. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |