|
Sinopsis Buku: "Menyiarkan agama Islam berarti memperbaiki manusia. Kalau manusia sudah baik, apalagi yang perlu diperbaiki? Berjihad adalah menghadapi kesukaran dan melakukan pengorbanan. Ini telah dicontohkan Nabi dalam perjuangan beliau."
Ucapan Kiai Asy'ari itu telah membuka pintu restu bagi Hasyim untuk membuka pesantren di Tebuireng yang ketika itu masih berupa daerah penuh kekelaman. Sebuah tempat yang telah terlalu lama tak tersentuh cahaya. Hasyim membawa cahaya itu. Terang yang menyentuh jiwa- jiwa terluka di desa itu. Dengan kepribadiannya yang tenang, halus, namun tegar, Hasyim memperkenalkan wajah Islam yang damai dan mencerahkan. Ia berhasil mendirikan sebuah pesantren yang kelak menjadi cikal bakal sebuah perkumpulan umat Islam yang menjunjung spirit Ahlussunnah wal Jamaah. Novel biografi ini berhasil mengungkap sosok Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama sebagai pribadi yang manusiawi. Ia memiliki kesedihan, ketakutan, sekaligus semangat yang berapi-api dalam mencintai Allah dan agamanya. Membaca kisahnya, kita akan diajak untuk mengalami kekuatan iman dalam menghadapi segala situasi dan cobaan. Dalam novel ini, pembaca bisa menyelami bahwa dalam hidup, manusia tak membutuhkan banyak hal. Cukup mengikuti dan memercayakan semuanya pada Allah, dan semua kesulitan serta perjuangan yang dijalani, akan mencapai tujuan kebaikan tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga sesama. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |