Cari berdasarkan:



Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi 
oleh: Syaikh Idahram
> Religius » Islam » Sejarah & Biografi Islam

Penerbit :    Lkis
Edisi :    Soft Cover
ISBN-13 :    9786028995009
Tgl Penerbitan :    2011-03-17
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    0
Ukuran :    135x205x0 mm
Sinopsis Buku:
BUKU ini menyingkap hal-hal penting di balik wabah takf�r (pengkafiran), tasyr�k (pemusyrikan), tabd� (pembid�ahan) dan tasyk�k (upaya menanamkan keraguan) terhadap para ulama Alussunnah wal Jamaah yang marak menjamur akhir-akhir ini. Semuanya disuguhkan secara sistematis namun ringan bagi Anda, di antaranya tentang:
- Kebenaran 17 (tujuh belas) ramalan Nabi Muhammad Saw. akan kehadiran sekte Salafi Wahabi berikut ciri-ciri mereka yang terangkum dalam sabda-sabda beliau.
- Sejarah berdirinya sekte Salafi Wahabi dan kepentingan-kepentingan tersembunyi di balik pendiriannya.
- Fakta-fakta pembunuhan sepanjang sejarah pendirian sekte Salafi Wahabi.

�SAYA rasa, rumah-rumah setiap muslim perlu dihiasi dengan buku penting seperti ini, agar anak-anak mereka juga turut membacanya, untuk membentengi mereka dengan pemahaman yang lurus. Islam adalah agama yang lembut, santun dan penuh kasih-sayang.� (Ust. H. Muhammad Arifin Ilham, Pimpinan Majelis Zikir az-Zikra)

�BUKU ini layak dibaca oleh siapa pun. Saya berharap, setelah membaca buku ini, seorang muslim meningkat kesadarannya, bertambah kasih-sayangnya, rukun dengan saudaranya, santun dengan sesama umat, lapang dada dalam menerima perbedaan, dan adil dalam menyikapi permasalahan.� (KH. Dr. Ma�ruf Amin, M.A., Ketua Majelis Ulama Indonesia [MUI])

�SAYA sangat bergembira dengan adanya karya ilmiah dari Saudara Syaikh Idahram ini yang merupakan satu karya penting bagi masyarakat muslim Indonesia. Bisa dikatakan, belum ditemukan karya setajam ini sebelumnya dalam mengkritisi Salafi Wahabi.� (Prof. Dr. KH. Said Agil Siraj, M.A., Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama [PBNU])




Resensi Buku:

  Telaah syar'i buku SBSSW
oleh: Abu Abdillah
Bismillah Setelah saya menelaah buku ini, akan coba saya paparkan beberapa kelemahan yang terdapat dalam buku ini, 1. Dari sisi penulisnya. Penulis buku ini adalah Syaikh Idahram dan penulis ini adalah majhul (tidak dikenal). Semua kalangan perguruan tinggi, ormas-ormas Islam kemudian dari beberapa pesantren juga sudah mencoba mencari dan tidak menemukan nama sang penulis. Nama ini sepertinya adalah nama samaran atau nama pena. Bisa beberapa kemungkinan seperti "Marhadi" (dibalik dari kata idahram) atau "Rahmadi" (hasil rangkaian kata dari idahram). 2. Tidak konsisten dalam tujuan penulisan buku ini (terdapat dibagian pengantar buku). Disampaikan bahwa buku ini ditulis bukan untuk memperbesar jurang dan perpecahan tersebut melainkan untuk memperbaiki keadaan yang tidak nyaman itu dan meluruskan apa yang seharusnya diluruskan dengan cara menyingkap kekeliruan-kekeliruan pemahaman kaum salafi wahabi yang sangat tersembunyi dan hampir tidak pernah disadari oleh para pengikutnya dan bahkan tokoh-tokohnya sekalipun. Itu adalah keinginan dari penulis akan tetapi sebaliknya buku tersebut justru memunculkan masalah-masalah baru karena jurang yang muncul bertambah semakin besar. 3. Dalam definisi salaf, salafi dan seterusnya. Pada tidak lebih dari lima halaman awal sumber rujukan dari pendefinisian cukup bagus akan tetapi pada halaman-halaman selanjutnya menjadi tidak karuan. 4. Kesalahan dari sisi penulisan dan pencetakan seperti kesalahan dalam penyebutan pencetakan Kamus Lisanul Arab. 5. Klaim yang terlalu cepat membuat hukum, vonis dengan kalimat bahwa tidak ada satupun riwayat shohih yang menerangkan bahwa ada diantara para sahabat Nabi, ulama salaf, ulama mujtahid (Imam 4 Mahdzab seperti Imam Abu Hanifah, Imam Syafi�i, Imam Malik, Imam Ahmad) yang menyampaikan bahwa mereka adalah kelompok salafi. Dan tentu ini perlu dicek ulang dan diklarifikasi dengan melihat beberapa riwayat yang disampaikan oleh beberapa ulama. 6. Buku tersebut menyatakan bahwa Syaikh Nashiruddin Al-Albani yang pertama kali mempopulerkan istilah salafi ini. Dan tentu ini merupakan kekeliruan. Kalau dikarenakan kita sering baca buku beliau dan tidak membaca buku dari ulama lain mungkin bagi sebagian orang akan begitu. 7. Penulis sepertinya merasa sakit hati dengan Syaikh Nashiruddin Al-Albani (Syaikh Al-Albani) sehingga menggunakan bahasa-bahasa yang provokatif dan menghujat. Sebagai contoh dengan menyebutkan bahwa Syaikh Al-Albani "mengaduk-aduk hadits". Syaikh Al-Albani dikatakan sebagai pendatang baru di ranah wahabi dan semisalnya. 8. Ketidakpahaman penulis dalam menterjemahkan bahasa Arab atau ketidakpahaman dalam memahami konteks kalimat. 9. Ketidakpahaman penulis dalam memahami biografi dan sejarah Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahab sehingga yang ada adalah klaim subjektif. Sebagai contoh dengan mengatakan secara tersirat bahwa ilmu agama Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahab cetek dan semisalnya. 10. Kesalahan penulis dengan berusaha menghubung-hubungkan bahwa nabi-nabi palsu termasuk Musailamah Al-Kadzab dari Bani Tamim dan termasuk juga Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahab juga dari Bani Tamim sehingga saling berhubungan. Jika hal ini masuk dalam kaidah salah dan benar sebuah pemahaman tentu banyak sekali orang-orang yang bisa masuk ke dalam kaidah tersebut. Seperti sebagai contoh Abu Lahab. Abu Lahab memiliki seorang putra bernama Ikrimah dan ini jelas sangat dekat hubungannya (hubungan keturunan). Akan tetapi Abu Lahab musuh Islam sedangkan Ikrimah adalah sahabat Nabi. Apalagi jika dibandingkan antara Musailamah dengan Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahab tentu sangat jauh sekali. Musailamah di abad keberapa dan Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahab di abad keberapa. Ini benar-benar tidak nyambung. 11. Tambahan terjemahan ketika menukil dari buku. Sebagai contoh dengan menambahkan kata-kata "pengkafiran-pengkafiran". 12. Kesalahan dalam harokat. Dalam bahasa Arab kesalahan dalam harokat berakibat dalam kesalahan arti. 13. Kesalahan dalam nukilan-nukilan sejarah yang diambilkan dari buku dan tidak dijelaskan siapa penulis buku sejarah tersebut. Apakah dia pakar sejarah atau sekedar orang yang menulis saja. Dan buku-buku sejarah yang tidak jelas memang semangat untuk menghabisi. 14. Kesalahan yang fatal karena tidak memberikan kriteria atau pemetaan seperti dalam pembagian istilah salafi. Penulis menyebutkan terdapat dua faksi dalam salafi, salafi haroki dan salafi yamani. Pembagian yang disampaikan oleh penulis sangat tidak jelas karena tidak ada pembatasan dalam pembagian tersebut. Sebagai contoh apakah penyebutan salafi yamani itu karena dari yaman ?. Jika demikian berarti ada istilah salafi saudi dan salafi daerah lain. Itu jika memang merujuk berdasarkan daerah atau negara. 15. Kesalahan dalam penukilan riwayat keturunan Kyai Haji Ahmad Dahlan. Beliau dikatakan berasal dari keluarga habaib. Di dalam buku ke-Muhammadiyah-an tidak pernah diajarkan bahwa beliau berasal dari keluarga habaib. Tentu ini adalah masalah yang janggal. 16. Kesalahan dalam metodologi. Tidak ada metodologi yang jelas dalam membuat kriteria seseorang disebut salafi atau wahabi. Apa batasan dari wahabi ?. Definisi dari wahabi itu apa ?. Sebagai contoh orang yang tidak mau tahlilan maka disebut sebagai wahabi. Jika ini menjadi sebuah kaidah maka banyak sekali yang disebut sebagai wahabi. Muhammadiyah tidak tahlilan berarti wahabi. Apakah benar demikian ?. Jika tidak maka batasan yang jelas itu apa ?17. Kesalahan dalam istilah wahabi. Batasan saja sudah tidak jelas maka istilah wahabi juga tidak jelas. Bahkan daftar nama-nama yang disebut salafi wahabi yang ada di buku merupakan daftar nama-nama yang pernah dipresentasikan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) di depan PP Muhammadiyah dan PBNU. 18. Tidak akurat dalam pendataan. Sebagai contoh data-data alamat ormas Islam juga mengalami kesalahan. Dan masih banyak lagi. 19. Kesalahan dalam memahami teks dan pemahaman yang sempit dari penulis. Buku ini ingin menggambarkan bahwa salafi wahabi memiliki aqidah takfir (orang yang beda pemahaman dengan mereka maka kafir). Sebagai contoh jika ditemukan kata-kata "halal darahnya" dan semisalnya maka cepat-cepat penulis langsung menyatakan bahwa ini adalah takfir. 20. Kesalahan dalam informasi daftar makam yang dihancurkan oleh kaum salafi wahabi. Sebagai contoh pemakaman di Ma�la. Maksud dihancurkan itu seperti apa juga tidak jelas.21. Kesalahan dalam menyebutkan hadits. Takhrij hadits disebutkan lengkap walaupun penyebutan takhrij tidak standar. Hal ini membuktikan penulis tidak menguasai ilmu hadits. 22. Kesalahan dalam penafsiran hadits. Penafsiran bukan dari ulama tapi dari penulis sendiri. 23. Dalam membuat sebuah rujukan berpaku pada satu sumber. Sebagai contoh penulis menyebutkan bahwa terdapat fatwa-fatwa nyleneh salafi wahabi. Sumber tersebut terdapat pada satu situs. Dalam metode ilmiah maka hal ini menjadi tidak ilmiah karena harusnya nukilan diambil dari sumber aslinya. 24. Kesalahan dalam metode fatwa. Penulis tidak menyampaikan secara lengkap dalam menukil fatwa. Seperti pertanyaan dari si penanya yang menanyakan fatwa yang bersangkutan. Karena bisa jadi fatwa-fatwa yang ada diambil karena satu kasus-kasus khusus dan kasus-kasus tertentu. Dan masih banyak lagi kesalahan-kesalahan yang lain dari buku tersebut. Kesimpulannya bahwa buku ini buku yang tidak layak disebarkan dan bukan termasuk buku yang ilmiah. Buku ini tidak layak dibaca dan buku ini gagal untuk mematahkan argumen-argumen dalam mengkritisi paham salafi wahabi. Semoga bermanfaat dan memperjelas kaum muslimin untuk berpendapat sesuai dalil bukan hawa nafsu dan fanatisme golongan. Itulah yang diajarkan Rasulullah bagi kaum muslimin. Terutama bagi kaum yang mengakungaku Ahlussunnah Waljamaah. Abu Abdillah


Add your review for this book!


Buku Sejenis Lainnya:
oleh Miftahul A. Malik
Rp 54.000
Rp 45.900

Suasana malam kota Makkah saat itu tenang dan tenteram. Rasulullah yang masih dalam keadaan duka, baru saja terlelap, saat tiba-tiba terusik ...  [selengkapnya]

oleh Muhammad Daniel
Rp 65.000
Rp 55.250
  [selengkapnya]
oleh Abdul Mun'im Al-Hifni
Rp 139.000
Rp 118.150
Keagungan Muhammad Saw. tak terbantahkan. Tahun berlalu, hari berganti, kajian sejarah Nabi Saw. tidak pernah berhenti. Bahkan, seiring bertambahnya ...  [selengkapnya]
oleh Dr. Nizar Abazhah
Rp 60.000
Rp 51.000

Apa yang dilakukan Rasulullah sehari-hari di rumah?

Bagaimana beliau berinteraksi dengan semua istrinya yang memiliki watak dan ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement