|
Sinopsis Buku: Bustn al-Wizhn adalah literatur klasik yang berisi bimbingan untuk selalu mengingat Allah, menggapai ridha-Nya dan meraih kebahagiaan di akhirat. Karya ini tak hanya memperingatkan manusia tentang tipu daya setan, namun juga menggambarkan pedihnya kematian, suasana alam kubur, prahara Hari Kiamat, situasi Padang Mahsyar, kondisi surga, neraka, dan titian (ash-shirth).
Ditulis oleh Ibnul Jauzi, seorang cendekiawan Muslim ternama asal Baghdad yang menguasai pelbagai disiplin ilmu Islam di masanya. Hingga kini, warisan intelektulnya masih banyak dikaji dan dijadikan rujukan utama dalam kajian-kajian keislaman. Dengan buku ini, kita akan dituntun untuk menjadi seorang Muslim yang ikhlas, saleh, dan bertakwa, serta mengetahui kekurangan diri di hadapan-Nya. Sehingga, kesadaran jiwa kita pun akan tergugah untuk selalu berusaha meraih ridha-Nya. Sebab dengan ridha-Nya, seorang hamba akan mendapatkan buah berupa pahala dari amalnya, dan merengkuh kebahagiaan akhirat. Ibnul Jauzi (510 H, 597 H) Bernama lengkap Jamaluddin Abu al-Faraj Abdurrahman ibn Ali ibn Muhammad ibn Ali ibn Ubaidillah ibn Abdillah ibn Hamadi ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Jafar al-Bakri at-Taimi al-Qurasyi. Nama al-Jauzi sendiri dinisbatkan kepada kakeknya yang bernama Jafar al-Jauzi. Selain hafal al-Qur`an sejak usia belia, imam besar ini juga hafal seluruh isi kitab Musnad Imam Ahmad, Thabaqt Ibn Saad, empat kitab Sunan, serta Shah Bukhri dan Shahh Muslim. Kegemarannya mendengar nasihat-nasihat para ulama sangat memengaruhi kehidupan dan karya-karyanya. Wafat pada 13 Ramadhan 597 H, dan meninggalkan lebih dari 139 karya intelektual dan keagamaan. Salah satunya adalah Bustn al-Wizhn: Suluh Penyucian Jiwa, yang saat ini ada di tangan pembaca. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |