|
Sinopsis Buku: Nilai 100 Matematika... Bisa Jadi Mudah Orang tua manakah yang tidak ingin anaknya berprestasi? Anak yang pintar matematika sering kali dianggap anak yang hebat. Label hebat ini sering kali dapat mengangkat harga diri dan kebanggan anak sehingga anak juga berprestasi dalam pelajaran atau bidang yang lain. Pertanyaannya, bagaimana agar anak pintar matematika?
Yang pertama dan utama adalah, dengan menyukainya. Benar, sangat sulit untuk dapat berprestasi jika kita tidak menyukainya. Ini berlaku tidak hanya buat anak-anak, tapi juga bagi semua orang. Tidak hanya dalam bidang matematika, tapi juga dalam bidang apapun. Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana agar anak menyukai dan menikmati matematika? Apakah dengan permainan, atau tebakan berhadiah? Semua orang, besar-kecil, tua-muda menyukai tebakan berhadiah. Sayangnya, jika anak tidak mampu menebak dengan tepat, tebakan berhadiah justru bisa memberikan efek sebaliknya. Cara paling manjur adalah belajar secara bertahap dengan cara yang mudah dan menyenangkan. 1. Mulailah dengan yang paling mudah. 2. Gunakan metode yang sederhana, berlaku universal dan terbukti efektif. 3. Beranjak ke persoalan yang lebih sulit secara perlahan dan bertahap. 4. Beri kesempatan anak untuk unjuk kebolehan (yang bisa mengangkat citra dirinya). 5. Tetapkan target yang tinggi (misalnya nilai 100) pada ujian akhir sekolah. 6. Persiapkan diri sedini mungkin dan ikuti kursus yang berkualitas (bila perlu). Enam buah seri buku untuk kelas 1 sampai 6 SD ini memang ditulis untuk tujuan di atas. Banyak siswa, orang tua, bahkan juga guru yang mengira bahwa nilai 100 terlalu muluk dan hanya untuk anak berbakat saja. Benarkah demikian? Memang, jika Anda berharap nilai 100 menjelang ujian akhir sementara prestasi Anda sebelumnya hanyalah rata-rata, maka itu bukan saja berlebihan, tapi juga menggelikan. Tetapkanlah target yang tinggi sedini mungkin. Persiapkan tanpa harus membebani mental anak sedini mungkin, maka nilai 100 bukan hanya mungkin bahkan cukup mudah. Kami sudah membuktikannya. Sekarang, giliran Anda. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |