|
Sinopsis Buku: 3G (gendut, gembrot, gembul) adalah tiga kata yang ditakuti wanita. Termasuk oleh Gendis, tokoh dalam novel ini yang berusaha melangsingkan tubuhnya dari berat 101 kilo. Dengan kekuatan cinta, Gendis berhasil merubah dirinya menjadi dewi.
David (bukan David Gurnani, orang Indonesia yang memenangkan ajang The Biggest Loser) adalah sang arjuna yang berhasil memotivasi Gendis untuk terus melakukan fitness dan diet secara teratur. Keberhasilan Gendis untuk melangsingkan tubuhnya ternyata harus dibalas dengan kekecewaan: David tak lebih dari seorang pria suruhan Tance Grace untuk pura-pura mencintai Gendis. Di tengah kekecewaan dan kegalauannya, Gendis dikejutkan oleh ketulusan cinta Dion, sahabat karib yang diam-diam telah mencintainya sejak Gendis masih gendut, dan Bimo, orang yang pernah mengecewakan Gendis. David pun merasa menyesal telah mempermainkan Gendis, dan sekarang ingin kembali kepada Gendis. Lalu siapa yang akan dipilih Gendis? Yuk, kita simak kelanjutan ceritanya. Sebab muatan cerita dalam novel ini akan memotivasi kalian dalam banyak hal. Termasuk belajar melakukan sesuatu bukan karena dorongan dari seseorang, dan usaha menerima segala kekurangan. Melalui Metamorfosis Gendis, Butet Benny Manurung berusaha membuka 'pasung' dalam pikiran kita tentang persepsi 'cantik' yang sesungguhnya. Sebuah novel tentang pelangi kehidupan remaja metropolitan. Menghibur namun sarat pembelajaran! Haya Aliya Zaki, resensor, blogger Ini novel remaja yang bener-bener mewakili apa yang kerap terjadi pada remaja. Butet menuliskannya dengan sangat apik, tanpa meleset dari gaya remaja. Dialog-dialognya seger banget... Reni Erina, penulis, editor dan redaktur Metamorfosis Gendis menyuguhkan masalah yang sungguh dihadapi remaja saat ini, disajikan dengan tuturan yang lincah, enak dibaca dan penting. Saut Poltak Tambunan, novelis, cerpenis Butet Benny Manurung bercerita tentang Gendis, gadis gendut yang lucu, cantik, ironi dan naif. Novel ini menyindir sekaligus menghibur. Bamby Cahyadi, cerpenis Butet Benny Manurung pintar banget buat pembacanya geretan. Maksud gue, dia jeli memilih tema dengan permainan kata yang lincah, membalur kisah cinta remaja dari sisi kemanusiaan, menjadi salah satu kekuatan yang luar biasa. Sekali lagi, nggak bakalan nyesel deh loe baca novel remaja ini. Gue jamin 101%! Iwan Fauzi, penulis Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |