|
Sinopsis Buku: "Untuk apa aku datang lagi jika memang tidak mencintaimu?" ujar lelaki itu meyakinkan.
"Kenapa kau tidak menikah dengan perempuan?" "Maksudmu?" Lelaki itu tampak begitu bingung dengan pertanyaan yang baru saja didengarnya. "Perempuan baik-baik, wanita terhormat" Ia mencoba menegaskan intonasi bicaranya. Kalo ini lelaki itu tidak menjawab. Ia mesara tersedut. "Apa bedanya?" Masih saja lelaki itu mencoba membela diri. "Perempuan sepertiku punya perasaan juga. Aku ingin menjadi layaknya seorang perempuan, hidup normal. Menjadi wanita baik-baik." Satu hal yang tidak pernah ditingalkan, ia tetap sekolah. Karena ia yakin bahwa suatu saat hidupnya akan berubah, walaupun sesekali kerikil datang menghalang. Di saat bahagia menjelang, maut datang menghadang. "Tuhan, di sisa umurku ijinkan aku menjadi perempuan. Wanita sholihah, sebaik baiknya perhiasan hidup. Selayaknya menjadi perempuan yang telah kau titahkan fitrahnya. Itulah cita-citaku yang mungkin tinggallah harapan dan angan-angan.." Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |