|
Sinopsis Buku: Penciptanya menyebut karyanya ini sebagai komik opini. Isinya memang komik yang mengomentari �semua� masalah atau kondisi sosial yang terjadi di seputar kita. Peraturan tentang kartu penduduk yang menyulitkan, kondisi di kantor kelurahan (baca: pemerintah); menggugat fungsi dan peran setan; pelaksanaan ajaran agama yang berlebihan hingga tidak rasional lagi; menggugat media, khususnya reality show, yang �menjual� kemiskinan demi mendapatkan keuntungan komersial. Semua ini disajikan secara jenaka. Resensi Buku:
Harap dibaca dengan pikiran terbuka oleh: Muhammad Harpani Diawali dengan komik singkat tentang Obituari untuk sahabatnya, buku ini diawali dengan Bab I yang bertajuk Hidup Itu Indah. Saya lahap komik dan narasi opininya dengan bergairah. Semuanya menceritakan tentang aspek sosial, kisah pertemanan, dan kisah-kisah terpinggirkan lainnya. Kenapa bergairah? Karena gambarnya bagus-bagus, tanpa ada rasa manga sama sekali. Berasa lokalnya. Tulisannya pun enak banget dibaca, khas tulisan pemerhati sosial. Oya, buku ini diberi klasifikasi komik opini. Pas sekali, karena isinya, ya komik - ya opini. Disebut komik yang menyampaikan opini komikusnya. Atau benar-benar opini yang menjauhi bahasa gambar, berupa tulisan artikel. Tapi semuanya tetap menyenangkan untuk dibaca dengan pikiran terbuka. Kenapa harus terbuka? Karena, begitu anda memasuki Bab II Komoditi itu Bernama Agama, mulailah emosi pembaca dimain-mainkan oleh ide-ide 'liar' sang pengarang, yang ternyata tidak berprofesi murni sebagai komikus. Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |