|
Sinopsis Buku: IMPIAN, cita-cita* harapan, adalah aspek das solen, aspek ideal dari kehidupan
yang menawarkan cahaya, keindahan, dan kesempurnaan. Tak demikian halnya dengan kenyataan, realitas, yang tak selalu gemerlap, indah, bahkan kerap penuh aura kegelapan. Impian dan harapan 23 tokoh nasional senior, yang telah menjalani hidup dalam tiga zaman: zaman kolonial Belanda diselingi Ing-gris, .zaman pendudukan Jepang, dan zaman kemerdekaan, terangkum dalam buku ini. Me-lalui buku ini kita dapat belajar sejarah bangsa ini sekaligus menyelami kisah orang-orang yang terlibat dalam pergolakan. Simak kisah Daoed JOESOEF yang mem-bakar semangat nasionalisme lewat cerita masa kecilnya, saat Belanda menolak dirinya membeli buah apel di Restoran Ter Meulen, hingga melahirkan mimpinya akan Indonesia yang bebas dari penjajahan. Bagaimana mimpi A.B. Lapian yang sejak muda mencita-citakan Indonesia merdeka dan menjadi negara adi-daya di laut? Semangat apa yang diperlukan untuk menciptakan negara entrepreneur ber-basis pendidikan menurut Ciputra? Simak juga cita-cita Emil Salim, Mely G. Tan, M.F. Siregar, Sayidiman Suryohadiprojo, hingga pakar ilmu pendidikan Winarno Surakhmad, Tilaar, dan tokoh-tokoh senior lainnya. Merekalah ”guru-guru keluhuran” yang mewariskan semangat, cita-cita, dan impian menuju Indonesiayanglebih maju. Patutdibaca oleh setiap generasi yang ingin membangun Indonesia Raya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |