|
Sinopsis Buku: Tak lazim bagi perempuan untuk hidup jika terus diminta lebih lembut, lebih anggun, lebih santun, terus diminta untuk menjadi seperti orang lain, semua hanya meremas hati runtuhkan harga diri.
Ini yang terjadi pada seorang Syahdu, ia miliki kenangan pahit yang selalu singgah di beberapa hati pemuda tapi justru akhirnya tertambat pada cinta pertama seorang laki-laki yang jauh lebih suci, Ifand Abdussalam. Syahdu setengah bunuh diri, ia terusir dalam gunjingan kerumunan orang-orang, ia terpasung menyadari kehinaan diri, terlebih ia diajak Ifand untuk hidup satu rumah dengan Sofiya, seorang gadis berdarah hikmah sebening embun di ujung daun. Syahdu seolah perempuan tak punya kehormatan, ia seekor lalat dalam cengkeraman bidadari, kecantikannya tak lagi berharga, keindahannya tak lagi berguna. Wanita tak lagi ditimbang dari pesona parasnya�. Resensi Buku:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() oleh: Masrudin Syahdu, tinggal bersama ibunya serta adik perempuannya, Ratih. Mereka tinggal dibanka. Meskipun mereka hidup dalam kesederhanaan, Syahdu sangat mencintai keluarganya. Syahdu, wanita yang berhati mulia namun keras hati yang cukup sulit untuk merasakan namanya cinta setelah mengalami kisah pahit bersama mantannya dahulu. Ratih, masih ingusan, amis, baru mengenal hidup antara dua pilihan, senang atau tidak. Ia masih dua SMU. Suatu ketika Syahdu berniat mengunjungi kakeknya yang tinggal di daerah lain (pekalongan) dan memberikan titipan ibunya kepada beliau. Dalam perjalanan dengan kapal laut, Syahdu bertemu Ifand, pemuda soleh yang mengaku wartawan namun berpikiran terbuka dan cerdas. Ifand dan Syahdu pun berkenalan lebih akrab. Perkenalan yang menumbuhkan benih cinta di hati mereka masing-masing, namun terpendam. Disitulah, rasa cinta terhadap Ifan dirasakan oleh Syahdu. Sofia, gadis sekampung Ifand, jatuh hati pula pada Ifand, namun Ifand tak pernah menanggapi serius. Ifand tetap bersikap baik pada Sofia. Sementara Sofia yang mengetahui kedekatan Syahdu dan Ifand, bersikap toleran walaupun takut kehilangan pria idaman yang taat beragama tersebut. Syahdu dihadapkan kenyataan pahit. Ibunya harus dirawat di rumah sakit dengan biaya besar. Syahdu dan Ratih, adiknya, bingung musti mencari biaya. Dalam situasi genting itu, mantan kekasih Syahdu yang masih berusaha mendapatkan kembali cinta Syahdu, menawarkan bantuan dana guna membiayai operasi ibunya dengan satu syarat, Syahdu bersedia nikah dengannya. Demi cinta kasihnya dengan ibunda, Syahdu pun menerima tawaran lelaki tersebut. Mengetahui Syahdu sudah menikah, Ifand kecewa sekali. Marah. Merasa dikhianati. Ifand kemudian menikah dengan Sofia, gadis yang diam-diam mencintainya. Sofia adalah gadis solehah. Ifand merasa beruntung. Sofia menunjukkan ketulusan cintanya melalui pengabdiannya sebagai seorang istri. ![]() Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |