|
Sinopsis Buku: Membaca sajak-sajak Nugroho, saya tidak merasa menghadapi sebuah teka-teki silang. Jelas, kontan, apa adanya. Blak-blakan. Tidak memelintir dengan bunga-bunga kata. Tidak menebarkan pukau filsafat dan akhirnya kalau saya sudah bingung, menyeret ke mana-mana. Semuanya sederhana, gamblang, nakal tapi cerdas.
Apa yang hendak disampaikannya langsung bisa dirasakan. Pilihan kata dan rangkaian kalimatnya "gampang". Tetapi itu tidak membuat saya mampu menebak apa yang mau diucapkannya sebelum sajak rampung dibaca. Saya juga tidak bisa menduga isi sajaknya yang lain hanya dari judulnya. Karena di balik kesederhanaannya selalu ada kejutan. ---Putu Wijaya Dalam buku puisi ini, Triyanto telah memutuskan untuk menjadi dalang. Dari mana sang dalang ini mendapatkan repertoire-nya? Mungkin tidak perlu kita mengusut asal-muasal kisah-kisah yang disampaikannya, yang sebagian besar berkaitan dengan judul buku, Pertempuran Rahasia.... Dari rangkaian kisah pewayangan yang aslinya dituturkan dalam berjilid-jilid buku, yang ditulis oleh pujangga India dalam berbagai versi, Triyanto menghidupkan kembali tokoh-tokoh yang terlibat dalam sejumlah peristiwa yang, setidak-tidaknya dalam pementasan wayang kulit, lebih banyak menampilkan tindakan tinimbang renungan. Peristiwa, dengan demikian menjadi lebih penting---antara lain karena wayang adalah tontonan. Namun, bagi dalang Triyanto yang penting bukan peristiwa tetapi tokoh, bahkan mungkin bukan si tokoh tetapi apa yang mendidih dalam benak si tokoh. ---Sapardi Djoko Damono Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |