|
Sinopsis Buku: Ihram adalah pakaian lengkap paling sederhana yang pernah disandang oleh jutaan manusia secara bersamaan, di tempat yang eksekutif, pada saat khusus dengan ritual spesial.
Ihram memang sarat dengan perlambang. Dua helai pakaian tanpa jahitan, agaknya melambangkan kebersahajaan. Tanpa ada upaya untuk membentuknya menjadi pakaian yang aneh-aneh, yang menampilkan kerumitan atau mode terakhir yang akan jadi trend setter. Ihram prlambang kekayaan kebendaan yang akan kita bawa ke liang lahat yang sempit, sebagaimana halnya kain kafan. Hanya itulah satu-satunya yang membungkus jasad kita. Seperti itulah kiranya seluruh umat manusia, dari zaman Nabi Adam hingga generasi pamungkas, dikumpulkan serentak nanti di padang Mahsyar. Ihram adalah simbol kesanaan tanpa perbedaan. Yang direktur, jenderal, pengusaha super kaya, profesor jenius, seniman nyentrik, jagoan matematika, pakar komputer, atau atlet jempolan sama dengan jamaah lainnya. Ini menjadi sejenis latihan untuk tidak merasa paling pintar, palling alim, paling ayu, paling jago, paling kaya, dan lain-lain, yang membuat seseorang merasa lebih. Dapatkan kita tetap menjadi manusia berihram, yang mampu tidak menabrak larangan, di mana pun? Dapatkah kita terus konsisten bersemangat tinggi melawan setan, mengalahkan segala macam godaan, keluar sebagai pemenangnya, sebagaimana halnya melempar jumrah ? Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |